Baik Jungkook maupun Taehyung sama-sama terdiam dengan sorot pandangan yang sulit di artikan. Setelah berhasil bertemu, Jungkook menjelaskan apa yang dia ketahui tentang kakak perempuan Kent yang membuat Jimin sangat frustasi sekaligus gelisah memikirkan istri dan calon anaknya.
Sekaligus fakta barusan benar-benar menampar Taehyung dan Jimin, terutama saat mengetahui kalau Anha adalah kakak kandung dari Kent yang sekarang berniat balas dendam akan kematian adiknya.
"Jika begitu, berarti sekarang Lea sedang berada dalam bahaya," Taehyung menelan ludah sudah payah, perlahan menutup mulutnya rapat-rapat.
Mendengar itu Jimin seperti kesusahan untuk bernafas, tubuhnya bergetar frustasi dan panik, "ada sinyal dari Jin hyung yang mengatakan Anha berada di sebuah gedung kosong!" seru Namjoon segera memasukan handphonenya ke saku celana, kemudian buru-buru mengajak yang lainnya untuk berangkat kesana.
Disaat mobil kelima orang tersebut sampai di area depan gedung, mobil mereka langsung di hujani oleh banyak tembakan yang bahkan hampir mengenai lengan Jimin. Untungnya tembakan itu di tangkis oleh sniper bayaran Jin yang kebetulan sudah dia siapkan di gedung lain yang berdekatan dengan gedung kosong tersebut.
Jungkook dan Hoseok tidak mau kalah, mereka juga menembaki para penyerang dengan pistol mereka, hingga disaat kondisi agak memungkinkan kelima orang tersebut mulai bergerak masuk ke dalam gedung. Sementara Jin dan si penembak jitu menjaga dari kejauhan.
Sampainya di dalam gendung, kelima orang tersebut sedikit terkejut karnya nyatanya tidak ada penjagaan lagi selain orang-orang yang menyerang mereka di depan. Tangan Jimin sontak mengepal melihat Anha yang duduk di kursi dengan kaki yang di naikan ke atas meja dengan begitu santainya.
"Jungkook dan Taehyung Oppa sungguh tau sekali jika aku sedang merindukan kalian, mau mencoba threesome?" kata Anha dengan begitu santai dan dibarangi dengan senyuman licik.
"Dimana Lea?!" tanya Jimin tidak sabaran.
"Kalian tidak mau segera keluar dari gedung ini? aku sudah mengaktifkan bom lho," sahut Anha tidak menanggapi jawaban Jimin.
Itu benar adanya, dari earphone yang tersambung di telinganya Jimin mendapatkan konfirmasi dari Jin kalau ada bom di gedung tersebut, dan menyuruh mereka untuk segera keluar dari sana.
"Jangan memancing kemarahan ku Anha!" geram Jimin langsung mendekat menarik kuat tangan wanita itu kasar, "cepat katakan di mana Lea?!"
"Kalian punya waktu dua puluh menit sebelum bomnya meledak," ucap Anha lagi-lagi tidak menanggapi pertanyaan Jimin.
Jimin yang kemarahannya tidak terbendung lagi segera mengarahkan pistol di tangannya ke arah kepala Anha, "katakan padaku dimana Lea berada?" ucap Jimin dengan penuh penekanan.
"Hyung kita tidak punya banyak waktu lagi!" ucap Jungkook sambil terus menghitung waktu.
"Jika kau membunuhku kau tidak akan pernah menemukan dimana Lea berada," sahut Anha tanpa rasa getar sedikitpun, wanita ini benar-benar tidak takut mati. "mungkin ia, namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa."
Sementara tangan yang memegang pistol Jimin mendadak bergetar hebat mengikuti arah pacuan jantungnya, "apa maksudmu?!"
Menyadari pegangan tangan Jimin pada pistol melemah, Anha langsung bergerakkan tangan Jimin kemudian mengarahkan pistol tersebut kepada dadanya sendiri. Wanita itu melakukan tindakan bunuh diri yang membuat Jimin dan keempat pria lainnya terkejut bukan main.
Tubuh Anha langsung terjatuh ke lantai sambil tersenyum iblisnya sambil menatap Jimin dengan tatapan penuh kemenangan sebelum akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir.
"Jimin kita tidak punya banyak waktu lagi!" teriak Namjoon yang langsung menarik tangan Jimin untuk segera itu berlari keluar dari gedung. Telat sedikit saja mereka hampir ikut meledak bersamaan dengan hancurnya bangunan tinggi tersebut.
Tubuh Jimin melemah, bukan karna nyawanya yang hampir saja melayang. Melainkan karna ketakutan jika dia tidak akan pernah bisa menyelamatkan Lea.
Jimin tidak tau harus bagaimana, tapi apakah dia tidak akan pernah bertemu dengan Lea lagi?
Selama-lamanya?
"Jin hyung bilang dia berhasil menemukan kaki tangan Anha," ucap Hoseok sedikit memberikan harapan pada teman-temannya, terutama Jimin.
"Tapi dalam keadaan sudah tidak bernyawa," lanjutnya yang lagi-lagi mematahkan segala harapan yang ada.
***
Jimin sawrry~ 😔

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬
Fanfiction🖇·˚ ༘ ┊͙[ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐧𝐜 ] ! ˊˎ ❝Hard sex is a good sex.❞ Mau tak mau, Lea harus melayani nafsu Jimin hampir setiap harinya. Itu semua bermula semejak kejadian satu tahun yang lalu. Lea tidak bisa terlepas lagi dari Jimin, kecuali Jimin send...