D U A P U L U H D E L A P A N

5.1K 343 15
                                    

Kayaknya dalam nulis cerita aku sedikit kurang tegas, seperti di cerita Jimin's wife. Harusnya berakhir sad ending, tapi malah kubuat happy ending.

Terus terkadang aku udah nyusun jalan cerita dari awal bakal kaya gini-terus berakhir kaya gini. Eh, dipertengahan jalan malah berbeda dari yang udah aku susun. Kaya aku nulis tuh cuma tergantung mood doang, ditambah aku orangnya suka spoiler. jujur itu buat aku pribadi kecewa sama diriku sendiri. Terlebih akutu emang orangnya labil, bahkan 'penyelesain' di cerita Jimin's wife pun kayak semudah itu Lea maafin Mama nya Jimin. Ya minimal ada dialog percakapan lain kek, ini cuma sebatas 'maaf' terus 'dimaafin' clear udah. greget sumpah.

Dan berlanjut ke cerita Dangerous, Disaat-saat mau ending malah kepikiran 2-3 jalan cerita yang berbeda. Terus aku malah milih alur yang ga sesuai sama yang udah aku susun dari awal, sumpah ga konsisten kali aku ini.

Dahlah males.



Dahlah males

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(mohon kepada cowok yang bernama Park Jimin, aku ga suka rambutnya kaya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(mohon kepada cowok yang bernama Park Jimin, aku ga suka rambutnya kaya gini. Ga suka banget, please jangan kaya gini lagi kasihan jantungku).

Biasanya Jimin berponi itu gemes, tapi ini kenapa ber—demage anjim. Mana yang kelihatan cuma matanya doang lagi 😭

Oh iya aku mau open follback buat readers lama, apalagi buat yang sering komen sama vote. Buat mgerayain mensiv ke dua tahun aku di wattpad, ga ada tanggal pasti sih tapi yang jelas bulan November. Dan kemarin aku udah follow beberapa orang.

✨💫✨

Sendari tadi aku hanya menatap kosong ke sudut kamar sembari menunggu kapan pergantian jam terjadi. Harusnya sejak tiga puluh menit yang lalu aku sudah turun ke lantai bawah untuk sarapan. Namun seperti hari-hari sebelumnya aku enggan melakukan itu. Samar-samar dari arah jendela aku mendengar bunyi mesin mobil dihidupkan, perlahan aku menarik nafas dalam lalu turun dari ranjang tempat tidur.

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang