S E B E L A S

11.1K 715 94
                                    

Hidup Jimin semakin kacau semejak kejadian itu. Jimin sadar dia sudah sangat terlambat untuk mengejar Lea, perempuan itu sudah pasti menjauh barangkali kejadian beberapa hari yang lalu menjadi alasan kuat Lea untuk membenci Jimin.

Bahkan beberapa botol wine dan rokok menjadi teman Jimin saat ini, hingga bungkus rokok itu berhamburan di kamar Jimin sampai tak terhitung jumlahnya. Hidupnya sangat kacau. Ucapan Naree ada benarnya juga, harusnya Jimin memaksa menikahi Lea sejak dulu sehingga kejadian seperti ini tidak sampai terjadi.

Entahlah, tak ada yang tau dimana keberadaan Lea. Perempuan itu menghilang setelah insiden tempo hari. Tapi yang jelas Jimin harus mencari Lea dan membuat perempuan itu kembali lagi kesisinya, walau mungkin Jimin akan mendapatkan penolakan telak.

Tapi setidaknya Jimin harus mencobanya 'kan ?

Aku mengigit bibir bawahku kuat, ini sudah hari kelima semajak aku keluar dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku mengigit bibir bawahku kuat, ini sudah hari kelima semajak aku keluar dari rumah sakit. Perutku memang tidak sakit lagi tapi entah mengapa kepalaku jadi sering terasa pusing.

"wah, Lea kau harus pakai gaun ini, " ucap Bobby menunjukkan gaun pengantin itu padaku.

"tubuhnya terlalu mungil pendek lagi, " ucap Hanbin lebih terdengar menghinaku membuat aku melotot.

"YA! Aku itu tinggi, " desis ku meninju perut Hanbin.

"hanya 159 sentimeter, " balas Hanbin geleng-geleng kepala. Padahal menurut perempuan setinggi itu sudah sangat ideal.

"hey cepat siap-siap pemotretannya sudah akan segera dimulai, " teriak Seulgi eonni menghentikan perdebatan kami. Saat ini aku sedang menjadi model di sebuah media dengan tema pernikahan. Mengingat aku sudah pindah tinggal di apartemen, orangtua ku memang masih membiayai ku. Tapi untuk sekarang aku memilih mencari uang sendiri.

"Ngomong-ngomong model pria nya siapa? " tanya Bobby membuat aku mengangguk setuju.

"sebentar lagi dia datang, nah itu dia, " kata Seulgi eonni membuat kami menoleh ke arah pintu yang perlahan terbuka.

Mataku bertemu dengan mata orang itu....


Mendadak aku ingin pergi dari tempat ini.











"mianhe aku terlambat,"

"mianhe aku terlambat,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang