13

10.9K 586 82
                                    

Hari ini bulan July. Butiran tetesan air hujan yang sebesar biji jagung jatuh dengan derasnya menimpa aspal jalanan. Saat ini aku sedang terjebak di depan sebuah cafe dengan kondisi basah kuyup selepas accident melarikan diri dari apartemen Jimin. Beruntung pria itu tidak mengejar aku lagi. Tubuhku terasa dingin dengan luka yang ada di bagian lututku tidak di obati barangkali itu membuat aku terus meringis nyeri.

Jika aku katakan aku benar-benar terjebak, memang begitu kenyataannya. Aku bahkan sudah merasa dingin menggigil sendari tadi tapi aku tidak bisa masuk kedalam karna basah tubuhku bisa mengotori lantai cafe. Disatu sisi akupun tidak bisa pergi karna hujan lebat, sungguh kondisi yang membuat aku ingin memaki.

Menepikan tubuhku ketika pintu cafe terbuka, bagaimanapun aku cukup tau diri untuk tidak menghalangi pelanggan cafe keluar masuk. Tapi manikku sudah sedikit meredup karna tak kuat menahan dingin, satu fakta yang belum kalian ketahui tentangku. Aku membenci hujan.

"Lea? " panggil seseorang dengan nada memastikan. Orang itu baru saja keluar dari cafe tadi, karena aku tidak terlalu fokus jadi aku tidak melihat wajahnya.

"June Oppa, " aku tersenyum canggung tidak enak sendiri dengan kondisiku saat ini yang sedang basah kuyub.

Dia membalas senyumanku, sangat manis pantas saja banyak wanita di kampus yang tergila-gila padanya, "senang bertemu denganmu disini, kau baik-baik saja? Astaga —kau basah Lea, " ucapnya langsung panik membuat aku tersenyum kikuk.

"aku baik-baik saja Oppa, hanya sedang basah, " balasku terhadap kekhawatirannya.

"pakai jaketku, " ucapnya langsung melepaskan jaket kulit yang sedang dia kenakan lalu melebarkannya pada bahuku, aku tidak menolak karna jujur aku benar-benar membutuhkan itu.

"gumawo Oppa, " walau jaket itu tidak banyak membantuku dalam mereda dingin, tapi entah mengapa aku merasakan senang.

"ayo aku antar pulang, " ajaknya tapi aku membalas dengan gelengan kecil.

Aku meremas jaket di kedua bahuku kuat-kuat, rasanya sangat dingin sungguh. Mungkin itu juga efek karna terlalu lama aku berhujanan karna terlalu lama memilih tempat berlindung.

"kenapa tidak mau Lea—ah kau bisa sakit?" unjarnya terdengar tidak habis fikir dengan penolakanku barusan. Sebenarnya aku mau barangkali dengan begitu aku bisa cepat sampai kerumah dan segera beristirahat. Tapi untuk saat ini aku malas pulang ke rumah kedua orangtuaku, balik ke apartemenku juga bukan pilihan yang bagus karna aku ragu bisa saja Jimin sekarang sedang menungguku disana. Park Jimin itu gila, dia pasti sudah mencari tau tentangku terlebih dahulu sampai-sampai ketika aku ada pemotretan dia tau.

"aku ingin pulang tapi untuk sekarang aku tidak bisa pulang kerumah, " jawabku terdengar dengan maksud yang tidak jelas, aku yakin June Oppa sendiri tidak memahami maksudku.

"bagaimana jika ke apartemenku, kau mau? " ajaknya, walau sebenarnya ini terdengar aneh tapi aku mengangguk untuk menerimanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang