T I G A P U L U H D U A

4.9K 329 33
                                    

Laptop aku rusak, sayangnya aku ga punya uang buat beli laptop baru (Terus mamaku marah, dan ngancam ga bakal belikan aku laptop lagi). Udahlah laptop nya kentang ga kaya laptop saudara aku yang memang bagus.

Demi apapun aku butuh laptop guys buat nulis cerita, ya meskipun semua ceritaku yang sekarang memang aku tulis di hp. mana setiap kali aku nulis cerita pasti selalu di jam-jam rawan kek jam 1–3 pagi, jadi yang sering minta update fix kalian itu psycopath, canda. Tapi serius ngetik di laptop tuh lebih enak ketimbang di hp :)

Aku butuh sugar daddy amjink, tapi ga mau di unboxing.

✨💫✨

Usapan sayang Jimin pada pada puncak kepala sang istri sangat lembut sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usapan sayang Jimin pada pada puncak kepala sang istri sangat lembut sekali. Taehyung saja sampai dibuat memalingkan pandangan karna adegan kemesraan pasangan muda itu. Sebetulnya Jimin juga rindu sekali, karna saat ini dia sudah bisa kembali memeluk Lea sebagai miliknya. "Jimin aku mau ikut," rengek Lea manja dalam pelukan Jimin, sembari dengan pelukan istrinya yang semakin erat.

Jimin menggeleng, "Sayang tidak bisa, aku khawatir kau akan kelelahan." Sebetulnya Jimin juga tidak tega meninggalkan Lea, apalagi saat ini mereka sudah baikan Jimin juga rindu melihat Lea tersenyum ceria dan manja padanya. Namun mau bagaimana lagi, perjalanan dari Seoul ke Daegu memakan waktu cukup panjang sekitar 2 sampai 3 jam-an.


"Tidak mau," Lea merengut semakin menenggelamkan wajahnya dalam dada Jimin, matanya bahkan sudah memanas hampir meluncurkan cairan bening saking tidak maunya ditinggal oleh sang suami tercinta.

"Aish anak ini! berhentilah bermanja pada suamimu, toh besok Jimin juga akan pulang." Mendengar itu Lea mengangkat wajahnya menatap sang suami dengan tatapan yang semakin tak rela.

"Eomma tidak baik mencampuri urusan rumah tangga orang lain," sahut Lea membuat Ibunya melebarkan mata.

"Yaaak! kau mau eomma pukul?!!" galak Ibunya.


Jimin terkekeh, semejak hamil istrinya ini jadi tambah menggemaskan walaupun terkadang juga menjengkelkan. Menyadari perdepatan ini tidak ada akhirnya karna Lea pasti masih berkeras kepala. Oleh karena itu Jimin membawa Lea masuk kedalam kamar.

Di kamar, Lea langsung naik ke atas kasur lalu duduk dengan kedua tangan yang saling dilipat didada seraya menatap Jimin dengan gerutuan sebalnya.

Jimin ikut naik ke atas kasur menghampiri yang istrinya yang tampak merengut, namun meskipun begitu Lea tetap nampak cantik dimatanya. "Lea aku janji akan segera pulang setelah pemakamannya selesai." Janji Jimin membujuk Lea.

Mendengar itu Lea masih tetap saja mengercutkan bibir, "Tapi—tetap saja tidak ada yang memelukku saat kau pergi." sungut Lea. Semejak kejadian tapi pagi entah kenapa Lea jadi lebih suka memanggil Jimin dengan nama pria itu langsung tanpa memakai embel-embel Oppa, dan Jimin tidak mempermasalahkan hal itu.

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang