T I G A P U L U H T I G A

4.5K 288 21
                                    

Hayuk tebak ini cerita apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayuk tebak ini cerita apa.

✨💫✨

Sebenarnya setelah membeli beberapa makanan ringan Lea berencana langsung pulang jika saja dia tidak bertemu dengan Anha di supermarket. Awalnya mereka hanya berbincang-bingang ringan untuk bertukar kabar. Hingga kemudian Anha mengajak Lea untuk mampir sebentar ke apartemennya.

"Kau pergi sendiri?" tanya Anha sambil membuka pintu apartemen miliknya kemudian mempersilahkan Lea untuk masuk.

Lea menggelengkan kepala, "diantar supir."


"Bukan, maksudku dimana Jimin Oppa. Dia tidak pergi bersama mu?"

"Dia pergi ke Daegu untuk menghadiri pemakaman temannya," Jawab Lea seadanya, matanya sempat melirik ke rak sepatu dimana disana ada sepasang sepatu laki-laki. Cukup aneh sebetulnya, atau mungkinkah Anha tingal dengan seseorang?

"Kau tinggal sendiri?" kata Lea langsung mempertanyakan apa yang ada di dalam otaknya. Setahu Lea, Anha pernah menjalin hubungan dengan Jungkook tapi apa mungkin sepatu itu milik Jungkook. Sedangkan saat ini pria itu tengah menghilang entah kemana.

Anha tersenyum sebentar lalu mengikuti arah pandangan Lea ke rak sepatu, "Iya." balas Anha, "sepatu itu milik Jungkook oppa yang memang ketinggalan disini. Ayo duduk, aku akan membuatkan mu minuman."

Wanita Jeon itu menurut dengan duduk disalah satu ujung sopa. Karna merasa dia sudah terlalu lama pergi dan tidak memberitahu orang rumah, Lea memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Ibunya dan kepada Jimin. Terakhir kali Jimin menghubunginya satu jam yang lalu, mungkin saat ini suaminya itu sudah berada di jalan pulang.

"Aku lama sekali ya? maaf." ucap Anha merasa sedikit bersalah. "Aku membuatkan mu kopi," Dia pun lalu meletakan kopi buatannya di atas meja.


"Anha maaf tapi aku tidak bisa meminum kopi," tolak Lea mendadak merasa tak enak.

"Kenapa? kau ada masalah dengan minuman yang berkafein?" sahut Anha bingung.

"Tidak, hanya saja aku tidak diboleh meminum kopi karna aku sedang hamil."

Anha sedikit terkejut, "Ah Lea maaf aku tidak tau kau sedang hamil. Wah selamat ya aku ikut bahagia mendengar berita ini, kalau begitu akan kubuatkan minuman yang baru."

"Terimakasih, tapi kau tidak perlu repot-repot membuatkanku minuman. Aku tidak bisa berlama-lama disini." tolak Lea halus seraya melihat jam.

"Kok cepat sekali sih, tinggal lah lebih lama disini dulu untuk menemaniku Lea. Kau tidak kasihan padaku yang selalu sendirian setiap harinya, please . . .?" Anha mengercutkan bibirnya kemudian membujuk Lea lagi.

"Eum. . . baiklah." Lea pun hanya bisa menurut pada bujukan Anha.

"Kau memang teman terbaik ku, tunggu sebentar ya aku buatkan minuman dulu." unjar nya senang lalu mengambil kopi yang tadi dia berikan kepada Lea untuk digantikan dengan minuman yang baru.

Kondisi ruang tamu saat ini sangat terasa sepi, mungkin hanya karna ada Lea sendiri disini. Atau hanya karna perasaan sensitifnya saja? tapi serius rasanya hawa ruangan ini terlalu sepi dan sunyi. Suhu AC ruangan pun sangat dingin sampai-sampai membuat kulit Lea tanpa lapisan jaket itu ikut mengigil.

Pintu apartemen tiba-tiba terbuka, membuat fokus Lea yang tadinya hanya memperhatikan langit-langit ruangan kini beralih ke arah pintu. Ada seorang pria yang masuk namun wajahnya cukup asing bagi Lea sendiri.

"Siapa kau?" Pria itu juga nampak keheranan dengan keberadaan Lea.

"A—aku—,"


"Kau pasti temannya Anha ya?" Imbuhnya lagi menebak, "Maaf, aku sedikit terkejut tadi ada orang asing di apartemen ini." Dia pun lalu tersenyum ramah.

Lea balas tersenyum, "Iya aku temannya Anha, dan kalau boleh tau anda siapa ya?"

"Aku Jaehwa temanya Anha juga."

Lea mengangguk paham meskipun dia tidak tau kalau Anha memiliki teman di luar kampus yang sering datang ke apartemen temannya itu. Pengecualian Jungkook mungkin.

"Oppa kau sudah datang ya?" ucap Anha yang baru saja datang dari dapur. "Kebetulan aku membuatkan dua minuman, ayo diminum." ajaknya lalu Jaehwa ikut duduk.

Ponsel Lea tiba-tiba berdering membuat dia segera mengangkat teleponnya, "Hallo eomma ada apa?"

"cepatlah pulang, supir mu sudah menunnggu di pakiran."

"Ne, aku akan segera kebawah." Panggilan pun ditutup oleh Lea.

"Telepon dari Ibumu ya?" tebak Anha dengan nada bicara yang pasrah. "Dia menyuruhmu pulang?"

"Iya, maaf aku tidak bisa berlama-lama disini." sesal Lea jadi tidak enak karna sebelumnya dia sudah berjanji untuk bermain disini lebih lama lagi.

"Tidak apa-apa, kau kan sedang hamil jadi wajar jika Ibumu sangat posessive sekali padamu."Anha memgangguk paham, "Oh Iya cicipi dulu minumanmu rugi lho aku sudah membuatnya susah-susah, sayang sekali jika kau tidak meminumnya."

Lea sedikit terkekeh lalu tersenyum sebentar kemudian meminum jus apel yang Anha buat tanpa ragu, menghabiskannya hingga hanya menyisakan sedikit saja.

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang