Pemandangan dari lantai dua sangat bagus, angin yang menerpa tubuh ku sangat banyak membuat rasanya dingin sekali. Dari atas sini aku bisa melihat semuanya bahkan bagian dari luar gerbang pun kelihatan dari sini.
"Enghh, " aku reflek mendesah saat tangan seseorang memeluk ku dari belakang. Yang ku yakini orang itu adalah Jimin, karna selain dia tidak ada lagi yang berani menyetuh aku seperti ini.
Tangan ku sedikit memberontak lantaran kesal karna di ganggu dari kenyamanan ku. Dan tanpa aku sadari tangan ku menyenggol sesuatu yang harusnya tidak kubangunkan saat itu.
"Uh kau agresif sekali, " mendengar itu aku ingin sekali memaki, Jimin sengaja berbisik dengan sedikit menggigit ujung telinga ku. Udara panas dari mulutnya menyapu leherku membuat aku merinding.
"Oppa aku ingin pulang, " pinta ku cepat untuk mencari cara terlepas dari kondisi seperti ini.
"Kau membangunkan adik ku, "
Aku mendelik mendengar itu, "Aku tidak sengaja! "
"Kau harus bertanggung jawab sayang, ayolah tolong aku ini sudah sangat tegang sekali uhh, " ucap Jimin sesenduktif mungkin. Aku mengigit bibir kuat, Jimin tidak berbohong di bawah sana sudah sangat tengang sekali sampai timbul di balik celananya. Apa otak Jimin semesum ini, padahal aku tidak sengaja menyenggol miliknya.
Belum sempat aku menolak Jimin sudah menarik kuat tangan ku dan membawaku ke sebuah kamar. "Kau ingin mencoba posisi Woman on top? "
Aku menggeleng sangat tidak setuju, itu sangat memalukan saat aku berada di atas Jimin dengan wajah yang aneh mendesah di atasnya.
"Kau harus mencobanya, " putus Jimin lalu melepaskan gespernya lalu menurunkan celananya yang bagaimana sesuatu di dalam sana terlihat sangat tersiksa. Lalu beralih melepas pakaian ku, dengan tergesa-gesa dia menarik aku kedalam pangkuannya.
Jimin menaikan pinggangku lalu membawa kejantanan nya memasuki liang hangat ku. "Oppa sakit ugh, " sangat terasa sakit karna Jimin langsung memasukan miliknya tanpa penetrasi terlebih dahulu. sakit dan nyeri sekaligus, posisi aku yang berada di atasnya membuat kejantanan Jimin tertanam semua. Sampai menyentuh titik sensitif ku.
"Nikmat sekali uhh, " Jimin menggerang lalu mencium bibir ku secara kasar. Aku bahkan sama sekali tidak bisa mengimbangi ciuman Jimin. "Bergerak lah sayang, " suruh Jimin membuat aku perlahan menggerakan pingul ku naik turun dan memutar sangat-sangat nikmat.
"Aghhhh, " rasanya melepaskan ku akan segera sampai. Tangan Jimin bahkan sekarang sedang bermain-main pada bagian dadaku, meremas membuat semuanya semakin panas.
Aku menggoyangkan pinggulku frustasi seraya mengigit bibir ku tak kuat. "Bersamaan sayang, " ucap Jimin membuat aku memekik karna tiga detik setelah pelepasan ku, Jimin juga ikut mencapai klimaks membuat cairannya mengalir melalui paha dalamku.
Tubuh ku langsung terkulai lemah, menyandarkan kepalaku pada dada bidang Jimin.
"Giliran Oppa untuk memuaskan mu, " aku menggeleng tidak setuju dengan itu, aku sudah sangat lelah. Tapi aku tak bisa melawan saat Jimin sudah membalik keadaan melepas koneksi kami, dengan posisi menindihku lalu memasukan kembali kejantanannya.
"Kau jalan bersama June beberapa hari yang lalu? " tanya nya membuat aku meringis melihat mata Jimin yang menyala.
"Eughhh dia mengantar aku pulang, " ucapku dengan susah payah terlebih karena hentakan kuat Jimin di bawah sana.
"Kau punya supir Lea! " balas Jimin tajam.
"Supir ku izin, dia tidak eunghh bisa menjemput ku Opppa! "
"Tetap saja kau tidak boleh pulang bersama nya, " aku memejamkan mata hentakan Jimin berubah menjadi kuat dan sangat kasar walau terasa nikmat itu menyakitkan. Hingga aku mengalami orgasme kedua kalinya.
"Ugh—Oppa ahhhh pelan-pelan eunghhh, " Jimin terlalu keras di bawah sana, Dia kembali menumpahkan sperma nya di dalam ku, hingga aku merasakan ada beberapa cairan putih itu mengalir keluar.
~
Xxx
Follow gua!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬
Fanfic🖇·˚ ༘ ┊͙[ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐧𝐜 ] ! ˊˎ ❝Hard sex is a good sex.❞ Mau tak mau, Lea harus melayani nafsu Jimin hampir setiap harinya. Itu semua bermula semejak kejadian satu tahun yang lalu. Lea tidak bisa terlepas lagi dari Jimin, kecuali Jimin send...