T U J U H

12.7K 780 42
                                    

Aku kira siang ini Jaehyun benar-benar akan menjemput ku pulang kuliah, awalnya. Sebelum aku menemukan sosok lain yang berjarak 12 tahun dari umurku berada didalam mobil—Park Jimin.

"Kenapa kau menatapku begitu, kau kecewa bukan Jaehyun yang menjemput? " ucapnya menyadari ekspresi ku.

"Sedikit, " jawabku asal.

Jimin hanya terkekeh tidak terlalu menanggapi serius, mungkin. karna biasanya dia paling sensitif jika aku dekat dengan pria lain selain dirinya, "kau tidak ada kegiatan kan hari ini? "

"tergantung Oppa mau membawa ku kemana dulu, jika Oppa berniat memperkosaku ku seperti kemarin maka aku sibuk, " ucapku masih kesal tentunya.

Dia menaikan sebelah alisnya, sebelum pada akhirnya pria berusia tiga puluh tahun itu menatap kearah ku, "aku bahkan tidak kasar sayang, "

Aku membuang muka, memang tidak kasar tapi bercinta dari pagi sampai sore termasuk kategori gila. "jadi kita mau kemana? "

Mobil Jimin mulai bergerak untuk melaju meninggalkan area kampus, kondisi jalanan cukup padat karna sebagian besar para mahasiswa mulai meninggalkan kampus, "ketempat untuk yang terakhir kalinya aku pergi bersama mu, "

Aku memelah ludah kasar mendengar itu, apa maksudnya? Entahlah, tapi yang jelas kalimat itu justru membuat hatiku sesak. Sedikit bodoh barangkali, kenapa aku mesti sedih hanya karna harus berpisah dengan Jimin. Bahkan pria itu mengatakannya dengan santai sekali seolah-olah tanpa beban.

Siap tidak siap, aku dan Jimin memang harus berpisah. Mengingat hubungan yang kami jalani ini berada dalam garis yang salah. Toh, aku juga tidak mau dianggap menjadi pengganggu dalam hubungan orang lain.

Hening, tapi justru keheningan ini sangat membuat aku merasa nyaman tanpa berbicara sepatah katapun dengan Jimin. Dia pun sama sekali tidak berniat mengajak ku untuk bicara dan fokus pada jalanan.

Mobil Jimin memasuki area pantai aku belum pernah pergi ke pantai ini, ternyata cukup indah. Hingga mobil itu berhenti didekat bebatuan dan bibir pantai. "ayo turun, " ajaknya.

Aku membuka pintu mobil langsung disambut oleh angin pantai yang menerpa wajahku kencang. Udaranya segar, dan yang terpenting tidak terlalu panas.

"kau menyukainya? " tanya Jimin tiba-tiba membuat aku tersenyum.

"aku suka, tempat ini bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"aku suka, tempat ini bagus. Tau begini aku akan sering kesini sebelumnya, " jawabku lalu menatap lurus ke lautan.

"makanya jangan cuma pergi ke mall," ucapnya terdengar seperti sebuah sindiran, tapi aku tidak terlalu perduli.

"Iya aku tau,"

Bunyi ombak yang menerpa batu karang dan pasir ternyata bisa membuat perasaan orang jadi lebih tenang.

"Lea, " panggil Jimin membuat aku menoleh.

"Ne Oppa? " aku menoleh untuk sekedar menatap wajahnya.

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang