Jimin mendekatkan wajahnya membuat Naree menutup mata, hingga saat jarak mereka tersisa satu senti lagi Jimin mendadak berhenti, "sebegitu inginya ya kau aku cium lagi? " perlahan Jimin mulai menjauhkan tubuhnya.
"tidak juga, " sahut Naree duduk dari posisi tidurnya.
"kau benar, aku memang sangat mencintainya. " Jimin menatap kosong ke jendela. Memejamkan matanya, padahal selama di gereja Jimin menahan diri mati-matian untuk tidak menghampiri Lea. Jujur dia sangat khawatir sekaligus ikut sedih atas peristiwa yang menimpa Lea.
"Jim, aku sudah bilang kau tidak perlu mengambulkan keinginan ayahku, " entah mengapa mendadak setetes air mata jatuh dari matanya. Naree tau Jimin bukanlah pria yang brengsek, Jimin baik sungguh bahkan ketika Jimin menyanggupi permintaan ayahnya sebelum meninggal.
Dulu waktu SMA Jimin pernah mengalami kecelakaan yang hampir membuatnya tewas jika saja Ayah Naree tidak menolongnya. Dan semejak saat itu Shin Naree jadi mengenal seorang Park Jimin.
"aku hanya mau membalas budi, " jawab Jimin datar, pikirannya tentu saja kacau memikirkan Lea.
"tapi tidak dengan menyakitinya, kau bahkan tau hidupku tidak akan lama lagi, " tangis Naree pecah. Dia merasa sabagai wanita yang paling jahat, membuat dua orang yang saling mencintai harus berpisah. Apalagi di sisa hidupnya karna kanker rahim yang secara perlahan menggerogoti hidupnya ini.
"jadi menurut mu aku harus apa, dia pasti membenci ku. " baru kali ini, dan pada hari ini Naree melihat Jimin menangis. "jika aku bisa, aku ingin menikahinya tapi aku tidak bisa Naree. Bahkan semejak kejadian itu,"
Naree menutup mata dia tau ini pasti berat bagi Jimin, tapi sungguh Jimin adalah pria yang baik dan berhati malaikat.
"kau harus memperjuangkan nya Jim, aku tidak apa-apa, " Naree datang menghampiri Jimin, mengusap pelan bahu pria Park itu.
Mata Jimin terpejam membuat kejadian beberapa tahun yang lalu berputar lagi di otaknya.
Beberapa tahun lalu.
Sudah lama Jimin mengenal Jeon Lea bahkan semejak Lea masih anak-anak dan Jimin sudah remaja saat itu. Saat itu ada acara bisnis antara keluarga nya dan keluarga Lea, meskipun masih anak-anak paras cantik sudah terpahat di wajahnya sehingga tidak jarang banyak orang yang bilang jika Lea sudah besar, pasti gadis itu akan cantik. Terbukti ketika Lea sudah menginjak remaja, Lea benar-benar cantik.
Entah sejak kapan, bahkan Jimin sendiri tidak tau waktu pastinya tapi yang jelas Jimin sudah jatuh cinta pada Jeon Lea.
Terlahir dari keluarga kaya hal itu membuat Lea menjadi sangat manja apalagi dia adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Lea memiliki kakak Jeon Jira yang tua satu tahun dari Jimin. Kemana-mana Lea selalu diantar oleh supir, tak jarang ayah dan Ibunya meminta Jimin untuk menjemput Lea, Jimin tidak keberatan dia malah suka karna dengan begitu dia ada waktu barang Sedikitpun untuk menatap wajah Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬
Фанфик🖇·˚ ༘ ┊͙[ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐧𝐜 ] ! ˊˎ ❝Hard sex is a good sex.❞ Mau tak mau, Lea harus melayani nafsu Jimin hampir setiap harinya. Itu semua bermula semejak kejadian satu tahun yang lalu. Lea tidak bisa terlepas lagi dari Jimin, kecuali Jimin send...