KOMENNYA HARUS NGEGAS, KALAU ENGGAK GUA NGAMBEK!!!
PAKAI CAPSLOCK YO.KALAU MAU UPDATE CEPAT COMMENT DAN FOLLOW!
Aku memberontak kuat berusaha menolakan pribadi kekar yang sedang menindihku saat ini. Sebelum tangan Jimin mencengkram tanganku di atas kepala, sementara salah satu tangannya di taruh di atas pahaku yang tertutup dress.
"hmmphh...... Oppa berhenti. " tubuh ku terasa lemah karna tenaga ku habis dipakai untuk memberontak dari tadi.
"Lea jangan memberontak, biarkan aku melakukan. Aku sudah janji tidak akan menyakitimu, " Jimin berbisik tepat di telinga ku, membuat aku menggeliat tidak nyaman karna hembusan nafas hangat Jimin yang menerpa leherku seperti menggelitik telinga dan perutku.
Aku diam tidak memberikan perlawanan lagi, tenagaku sudah habis. Perlahan aku merasa bahwa Jimin mulai melepaskan cengkraman tangannya.
Aku melenguh kuat ketika Jimin menempelkan bibir tebalnya di leherku, memberikan kecupan-kecupan menggoda di bagian itu. Tidak hanya kecupan tapi juga hisapan kuat disana membuat aku meremang. "mendesahlah untuku, "
Jimin beralih melumat bibirku lembut, sangat lembut sampai aku terbuai untuk menikmati itu semua-sentuhan Jimin kali ini jauh berbeda dari biasnya. "Ahhh..... Oppa eumh," aku tidak bisa menahan desahan sialan ini lagi ketika aku merasakan tangan Jimin membelai tubuhku penuh afeksi membuat gelenyar aneh diseluruh tubuhku yang membuatku hampir gila.
Aku memejamkan mata, tidak mau kalah dengan sentuhan yang Jimin berikan. Berusaha berfikir waras ditengah-tengah situasi yang memabukan ini, lalu mencoba menolakan dada Jimin keras.
"Lea—ah.....," panggil Jimin dengan suara serak salah satu tangannya mengelus rambutku lembut membuat aku tertegun. Turun dan membelai pipiku lembut, "jangan menolakku, " ucapnya didepannya bibirku lalu kembali mencium ku, melumat pelan hingga membuatnya menggeram.
Jimin mengarahkan tangan ku untuk melingkar pada lehernya, awalnya aku enggan-hingga lama kelamaan akhirnya aku kalah dalam permainannya. Jimin menurunkan ciumannya ke rahangku mengecap lembut dan menjilat disana. Tangan ku meremas bahu Jimin kuat saat aku merasakan sesuatu yang tegang mulai memasuki inti tubuhku, "Aghhhh Oppa sakit," aku meringis memejamkan mata.
Dia tidak langsung bergerak kasar seperti biasanya, menyesuikan kejantanan hingga beberapa saat baru mulai menghentak. Aku mendengar Jimin mendesis karna dinding vagina ku menjepit kejantanannya kuat, aku juga merasa hampir tersedak saat kejantanannya terasa membesar di bawah sana.
Dia mulai bergerak dengan tempo yang sangat beraturan dan memabukan. Mengguncangku dan menusuk dalam sampai ke tempat yang membuat aku merasa berkunang-kunang, setiap kali ujung tubuhnya menyentuh titik itu.
"Ahhhh...... Lea kau sempit sekali....., " Jimin kembali melumat bibir ku lembut. Kemudian membuka bajunya hingga menampakan tubuh atletisnya dan perut kekarnya membuat aku meringis. Bahkan otot-otot tanggannya yang besar membuat aku mabuk, mendapati kenyataan sosok itu sedang menggagahiku sekarang.
Dia menarik ujung dress ku dan meloloskan dari kepalaku. Bibir tebalnya mengecup leherku dan memberi banyak kissmark disana membuat lengukan tipis keluar dari bibirku. Kedua tangan Jimin itu berkerja melepaskan pengait bra dibelakang punggungku.
Nafasku bergemuruh merasakan hentakan di bawah sana semakin kuat berubah menjadi tempo yang kesetanan, "Oppa eunghhhh Ahhh, " aku tidak kuat lagi klimaks ku akan datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬
Fiksi Penggemar🖇·˚ ༘ ┊͙[ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐧𝐜 ] ! ˊˎ ❝Hard sex is a good sex.❞ Mau tak mau, Lea harus melayani nafsu Jimin hampir setiap harinya. Itu semua bermula semejak kejadian satu tahun yang lalu. Lea tidak bisa terlepas lagi dari Jimin, kecuali Jimin send...