E M P A T B E L A S

9.7K 616 55
                                    

Bagus silent readers nya bejibun, tolong lah aku lagi pms ngeliat beginian jadi makin panas woy.

Tapi gpp aku baik.

Baik sekali.

Sungguh baik.

Btw part 3 dan 4 king of evil bakal aku publish selesai lebaran.

Obsidan Jimin menggelap air wajahnya tidak bisa diterka lagi seperti tanpa emosi. Sorot matanya menajam dengan tubuh yang kaku terdiam di tempat dia bertumpu.

"Jim kenapa kau menunda jadwal operasimu?" itulah pertanyaan pertama Naree waktu dia kembali kekamar.

Jimin tersenyum miring, "aku menemui Lea tadi, "

"ku rasa kau benar-benar bodoh, " mulut mungil Naree tidak tahan rasanya untuk tidak mengatai Jimin. Bahkan untuk seukuran manusia Jimin bodohnya sangat melampaui batas, karna harusnya hari ini yang Jimin lakukan adalah pergi ke rumah sakit dan melakukan operasinya.

"mulutmu benar-benar cih, " sinis Jimin.

"Lalu aku harus apa jika bisa sudah pasti kau kupukul, " geram Naree mati-matian menahan emosi.

"aku akan operasi besok, lakukan sesuatu. Suruh Jaehyun untuk menculik Lea, " kata Jimin tak banyak bicara lagi setelah itu dia langsung bangkit berdiri untuk mengambil botol yang berisi red wine. Dalam kondisinya yang seperti ini pria Park itu masih sempat-sempatnya meminum wine yang harganya kelewatan mahal itu.

"kau sudah mendapatkan pendonornya? " sebenarnya Naree tidak mau bertanya begitu. Tapi jika Jimin sudah mau operasi maka itu artinya sudah ada pendonor yang cocok.

"Jungkook yang mencarikannya, kebetulan cocok."

Ucapan Jimin membuat Naree mengangguk sebetulnya dulu Jimin juga sudah menemukan pendonor yang cocok tapi orang itu dibunuh oleh komplotan mafia abangnya Ken. Sepertinya mereka sudah mengetahui kelemahan Jimin.



"apa kau serius mau menculik Lea? " tanya Naree sedikit ragu dengan rencana Jimin.

"aku tidak punya pilihan lain. Lea tidak akan mau memdengarkan perkataan ku, kau tau dia sudah terlanjur membenciku. Dan para mafia itu pasti sudah mengincarnya di luar sana. "

"apa kau sudah tau siapa abang Ken? "

"Hwang min, parahnya lagi dia berteman dekat dengan June. " kata Jimin dengan memengang kuat gelas berisi gelas red wine nya kuat sampai urat-urat tanganya keluar. Setahu Jimin tidak hanya Lea yang berada dalam bahaya tapi juga June, bagaimanapun Hwang Min pasti akan membunuh siapa saja yang dekat dengan Lea.

Hwang Min itu Physcopath jangan lupakan bagaimana dia membunuh Yena teman sekelas Lea dulu setelah mendapatkan informasi yang dia butuhkan.

Sekarang ini bukan hanya Lea yang menjadi incaran utama mereka tapi juga Jimin, Taehyung, Jungkook, Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon yang ikut serta dalam insiden hari itu. Jimin tidak mau gegabah dia juga harus memikirkan keselamatan teman-temannya.

Taehyung datang dari ruang tengah dengan mengunyah keripik kentang, "Hai Naree, " sapaanya pada Naree sambil mengedipkan salah satu matanya. "wah wah wah jangan cemburu begitu bung, " heboh Taehyung Karna mendapatkan tatapan tajam dari Jimin.

"aku tidak cemburu," sahut Jimin cepat.

"aku tau karna cintamu hanya untuk Lea. Tapi hati-hati jika kau menyakitinya lagi Jungkook akan membunuhmu, " unjar Taehyung membuat Jimin memutarkan matanya malas.

"kau mau minum? " tawar Naree sambil menunjukan botol red wine milik Jimin.

"tentu, tidak baik menolak benda mahal, " sahut Taehyung sambil terkekeh lalu mengambil gelas dan menuangkan red wine milik Jimin tidak manusiawi saking banyaknya membuat Jimin menarik nafas kasar. Nampaknya Taehyung sengaja melakukan itu mengingat harga minuman ini benar-benar sangat mahal.

"besok aku saja yang memculik Lea, " kata Taehyung menawarkan diri.

"tidak aku sudah menyuruh Jaehyun. "

"percaya padaku karna aku ahlinya dalam menculik. Kau tidak usah cemburu tapi jika kau ingin berkerja sama, " Taehyung mendekatkan bibirnga pada telinga Jimin lalu berbisik , "istrimu cantik. "


Mendengar itu Jimin hanya menaikkan bahunya acuh, "boleh kalau dia mau dengan kau."

"tentu, tidak ada yang bisa menolak pesonaku kau tau. "

Jimin melakukan apa yang sama dengan apa yang Taehyung lakukan tadi, mendekatkan wajahnya lalu berbisik, "dia lebih tertarik dengan Yoongi hyung. "

Mendengar itu tawa Taehyung pecah, "tidak masalah. Dia hanya perlu merasakan ranjang hangatku, setelah itu dia akan tau kalau aku lebih tampan dari Yoongi hyung."

Naree menyeritkan dahinya bingung tidak paham kenapa kedua pria itu saling berbisik lalu tertawa-tawa tidak jelas, "apa yang kalian bicarakan?! "

Taehyung berbalik badan menatap Naree, "wah kau kepo sekali ya? "

Mendengar ucapan Taehyung Naree sontak menggeram kesal, "seterah apa katamu aku tidak perduli. " ucapnya lalu segera pergi dari situ.

✨💫✨

Jangan lupa mampir ke promise, udah aku publish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa mampir ke promise, udah aku publish.

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang