The Sweetest Daddy
Konfirmasi
[]
Barata jelas langsung panik. Dia hanya mengira bahwa perempuan yang sudah berada di depan tempatnya tinggal adalah tipikal perempuan nakal yang suka bersikap layaknya gadis malu-malu. Itu sebabnya Barata bertanya apa perempuan di hadapannya selalu bersikap demikian untuk menarik perhatian pelanggan? Barata merasa tak mungkin Warta memberikannya seorang gadis ranum tanpa pengalaman. Namun, nyatanya yang didapati Barata kini justru mengejutkan. Dia mendapatkan gadis. Seorang perawan!
"Kamu bukan dari Warta?" tanya Barata yang mau tak mau menahan dirinya untuk menyentuh gadis itu.
Sengaja duduk berjauhan dan celana pendek untuk menutupi bagian bawahnya. Gadis yang menyasar itu juga sudah mengenakan kemeja besar milik Barata.
"Bu--bukan, Om."
Sukses Barata mengusap wajahnya dengan frutrasi. Bagaimana bisa pengalaman ini terjadi?
"Siapa nama kamu?" Akhirnya Barata bertanya hal ini. Nama si gadis. Padahal pantang bagi Barata untuk mengenalkan diri maupun mengetahui nama perempuan yang disewanya untuk beberapa hari selama berada di desa itu.
"Nama saya ... Agniya."
Mau tak mau Barata memejamkan matanya. Dia sudah berusaha keras menghindari bertatapan dengan Agni. Bahkan mendengar suaranya saja Barata suka. Sialan. Andai saja Agni adalah perempuan yang Warta bawakan, sudah pasti akan Barata sewa lebih lama. Sudah pasti juga Barata akan meminta Agni hanya untuknya sebagai pelayanan spesial. Sayangnya itu tidak akan terjadi, karena Agni hanya gadis menyasar ke tempatnya.
"Oke, Agni. Saya tidak mau terkena masalah karena membawa kamu ke sini. Saya nggak tahu dari mana asalmu, siapa orangtuamu, dan bagaimana bisa kamu berakhir di depan pintu rumah saya. Jadi, kamu bisa bebas. Pakai bajumu kembali, dan saya akan menyuruh orang mengantar kamu pulang."
Agni langsung menggelengkan kepala. Dia memohon pada Barata dengan cara bersimpuh, membuat paha gadis itu terlihat dari kemeja milik Barata.
"Nggak, Om! Jangan bawa saya pulang. Saya nggak mau pulang, Om."
Barata semakin dilanda pusing. Jika tidak membawa gadis itu kembali ke rumahnya, Barata harus apa?
"Saya nggak bisa membuat orangtua kamu cemas--"
"Orangtua saya sudah meninggal."
Tersentak dengan jawaban si gadis, Barata memikirkan ulang cara apa yang bisa dilakukannya dengan permohonan Agni.
"Kamu bisa tinggal di sini. Malam ini."
Barata berdiri dari tempatnya duduk. Tidak tahan untuk lebih lama lagi bersama Agni. Bisa semakin kusut kedua kepalanya jika dibiarkan mengamati Agni yang terlanjur membuatnya terpukau tadi.
Tahu Barata akan meninggalkannya sendirian di sana, Agni segera berdiri dan memeluk pria itu dari belakang.
"Kenapa Om mau tinggalin aku sendiri? Aku ... Om harus pakai aku supaya aku bisa bertahan hidup."
"Astaga!" Barata merasakan dada Agni di punggungnya.
Apa semua gadis zaman sekarang senekat dan pemaksa seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Daddy/ Tamat
RomanceCetak di Karos Publisher Tersedia versi e-book di google playbook Daddy series #1 Agniya Ayu harus mencari cara untuk keluar dari rundungan keluarga bibinya. Terpikirkan untuk pergi ke kota, takdir membawanya mengenal Barata Agung Yudha. Pria yang s...