The Sweetest Daddy
Perubahan
[]
Sejujurnya Agniya memang termasuk dalam kategori bodoh karena mau saja diatur oleh Yani untuk melakukan semua hal sesuai instruksi temannya itu. Padahal, Agni lebih suka menjadi dirinya sendiri ketimbang berdandan semacam ini. Membeli pakaian yang belahan dadanya rendah dan tanpa lengan, Agni mengekspos dirinya sendiri dalam balutan gaun yang aneh. Setidaknya aneh menurut Agni, karena bagi Yani, gaun tersebut memancarkan keseksian dari Agni yang terlalu lugu selama ini.
"Memangnya kamu sudah nggak lugu, Yan?" tanya Agniya dengan nada mencibir.
Yani bersikap seolah dirinya sudah paham betul dunia luar. Menyodorkan Agniya pada dunia yang ... kacau.
"Heh! Kamu sama aku, ya jelas lebih berpengalaman aku, Ni. Kamu terlalu sering dikurung sama bulekmu itu. Kerjaanmu cuma menggosok pakaian kotor, gosok piring kotor, gosok baju jadi rapi, sampai gosok lantai rumah bulekmu itu. Mana ada kamu waktu buat mikir bertahan hidup dengan cari duit dari laki-laki kaya? Aku yang tahu itu!"
Agniya menatap temannya yang memang hidupnya kacau itu. "Tapi aku lihat kamu nggak pernah bawa laki-laki kaya, Ni."
Memang semua ucapan yang keluar dari bibir Agniya selalu tepat sasaran. Orang memang menganggapnya lugu, tapi dia cepat belajar mengenai suatu hal. Apalagi semenjak dirinya tinggal di rumah bibinya dengan siksaan bak ibu tiri. Dia menyadari hidup tidak semudah itu untuk dijalani.
"Kamu pikir aku ini secantik kamu? Kalo aku punya wajah cantik dan tubuh molek seperti kamu, bukan hanya satu laki-laki kaya yang aku taklukkan!"
Agniya menjadi paham bahwa Yani menggunakannya untuk memenuhi obsesi temannya itu. Menjadi bahan percobaan Yani karena Agniya memiliki kecantikan yang tidak Yani punya.
Ingin berhenti juga rasanya percuma. Agniya sudah kepalang tanggung menjalani semua ini. Sebab Agni memang benar-benar tidak ingin kembali kepada keluarga bibinya itu. Jika ingin keluar sepenuhnya, maka jalan satu-satunya adalah mendapatkan uang dari pekerjaan semacam ini.
"Jadi, sebenernya kamu mau lanjut nggak?" tanya Yani pada Agni yang meragu.
"Eh, jadilah, Yan. Aku nggak mau balik ke rumah itu tanpa berhasil lakuin apa-apa."
Yani mengangguki, dia kembali melanjutkan untuk memoles Agni hingga perasaannya puas. Akan ada banyak pria yang mau membuang uangnya hanya untuk ditemani Agniya.
*
Semakin malam semakin Barata linglung dengan apa yang ingin dilakukan. Dia membuat banyak pilihan, salah satunya meminta Warta untuk membawakan perempuan lainnya untuk menemani. Namun, ingatan mengenai wajah pasrah Agniya membuat Barata menjadi urung.
Semua salah Agniya. Barata tidak menyewa perempuan untuk menemaninya karena Agni yang mengacaukannya. Semua kacau tanpa bisa dirinya kendalikan. Memangnya Barata remaja tanggung yang tidak bisa bersikap karena perempuan? Kenapa efek Agniya sanggup seperti ini?
Tidak tenang berada di dalam rumah, Barata memutuskan untuk mengendarai mobilnya sendiri. Tidak tahu dirinya akan pergi kemana, tapi yang jelas dia akan membersihkan pikirannya dengan berkeliling desa. Dipikir-pikir, dia juga tidak pernah benar-benar berkeliling menikmati suasana desa di sana.
Mobilnya terparkir untuk tujuan pertama, yaitu deretan makanan kaki lima yang semasa SMA dulu pernah menjadi spot favoritnya bersama seseorang. Ya, seseorang yang memutuskan tidak menganggapnya benar-benar ada sejak kejadian besar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Daddy/ Tamat
RomanceCetak di Karos Publisher Tersedia versi e-book di google playbook Daddy series #1 Agniya Ayu harus mencari cara untuk keluar dari rundungan keluarga bibinya. Terpikirkan untuk pergi ke kota, takdir membawanya mengenal Barata Agung Yudha. Pria yang s...