The Sweetest Daddy
Shopping
[]
Barata terlalu memberikan ruang pada Agni. Itu benar. Dia sangat menyadari bahwa apa yang diminta oleh Agni seharusnya dia hindari. Kontak fisik memang Barata sukai, tapi komunikasi yang dibangun seperti ini akan membawa skenario lain untuknya dan Agni. Harusnya, mereka bersikap profesional saja. Jangan ada hal semacam ini. Karena tujuan Barata mencari perempuan sewaan supaya dia bisa memuaskan hasrat seksual saja.
Bukankah bisa saja Barata bersikap jahat dengan mendatangi Agni saat butuh dan pergi setelah puas? Itu yang harusnya dia lakukan pada perempuan manapun, termasuk Agniya.
"Tuan akan pergi?" tanya Karta.
Karta adalah orang kepercayaannya yang sudah dia ganggu jadwal liburnya karena keberadaan Agni. Biasanya Karta libur ketika Barata sibuk menginap di vila tersebut. Namun, sekarang tidak lagi.
"Ya."
"Ke mana, Tuan?"
"Mall."
Karta menaikkan kedua alisnya tak paham. "Bukankah saya sudah membelikan semua kebutuhan perempuan itu, Tuan? Apa masih ada yang harus dicari?"
"Dia meminta ponsel," jawab Barata enteng.
Karta terlihat keberatan dengan ucapan Barata. "Saya bisa carikan untuk Anda, Tuan. Tidak perlu terlihat berinteraksi dengan perempuan itu di ruang publik. Itu bisa berbahaya bagi nama baik Anda."
Ditatapnya Karta sejenak. Karta tidak salah, tapi Barata merasa bahwa orangnya itu terlalu ikut campur dengan keputusan yang dibuat.
"Apa ada masalah yang belum kamu laporkan kepada saya, Karta?"
Karta menjawab tanpa ragu. "Saya selalu memastikan tidak ada kabar yang tertinggal untuk Anda, Tuan."
"Ayah saya?"
"Sejauh ini beliau tidak ingin ikut campur dengan urusan pribadi Anda, Tuan." Jawaban Karta membuat Barata mengangguk.
"Khrisnan dan Trisha?" Barata menanyakan dua orang berpengaruh bagi hidupnya.
"Mereka juga tidak menanyakan apa pun kepada saya mengenai Anda, Tuan. Semuanya aman. Tidak ada orang suruhan siapa pun yang terdeteksi di lingkaran Anda, Tuan."
Barata semakin mengangguk tenang. "Kalau begitu saya nggak perlu memutuskan untuk mengurung Agniya selamanya. Kami bisa keluar sebentar, hanya mencarikannya ponsel yang sesuai seleranya."
Karta tetap bawahan. Uang Barata mengalir untuknya. Jadi, Karta hanya bisa mengangguk paham. "Saya hanya mengingatkan Anda, Tuan. Jangan sampai kita kecolongan."
Barata mengibaskan tangannya. Melihat Agniya yang berjalan dari dalam rumah. Gadis itu mengenakan dress sopan yang manis, berwarna mustard dengan flat shoes sebagai alas kakinya. Tak lupa rambut Agni yang dikepang longgar dengan aksen rambut terlepas menambah kesan manis pada aura perempuan Barata itu.
Karta sontak memundurkan diri, memberi jalan luas bagi Agni untuk menyapa Barata. Meski Agni menundukkan kepala sebagai bentuk sopan santun pada Karta, pria itu hanya menarik sebelah sudut bibir saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Daddy/ Tamat
RomanceCetak di Karos Publisher Tersedia versi e-book di google playbook Daddy series #1 Agniya Ayu harus mencari cara untuk keluar dari rundungan keluarga bibinya. Terpikirkan untuk pergi ke kota, takdir membawanya mengenal Barata Agung Yudha. Pria yang s...