Oh Sehun tidak lebih dari Psikopat yang mempunyai segalanya. Harta, Tahta dan Dunia dibawah kakinya.
Sedangkan Jung Yoonhee tidak lebih dari Wanita trouble maker yang bodoh.
Dan Pernikahan itu tidak lebih dari sebuah perjanjian konyol yang gila.
___...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- The Game -
_____________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makanlah,"
Sehun menggigit bibir bawahnya seolah-- Ayolah, ini bibimbap. Nasi campur dengan.. Oke walaupun sayuran, namun-- ia akan pergi tidur. Begitu berat.
"Arra.."
Mulai memakannya, Yoonhee sudah membuatkannya. Untuk apa menolak. Tepat saat hampir sendok masuk kedalam mulut, Wanita itu malah menghentikannya.
"Kau harus mengaduknya dulu, ya! Tuhan.. hal sekecil ini kau tidak tau?"
Sehun memandang Yoonhee yang merebut mangkuk bibimbapnya dan mengaduk isinya begitu saja. Well.. memang cara makannya yang begitu.
"Ini akan terasa lebih enak."
Sembari mengaduk, Yoonhee terus mengoceh. Dia memang sangat cerewet dari pada Sehyun yang tentram dan damai.
"Chaa.. makanlah,"
"Terima kasih,"
Yoonhee memandang Sehun yang melahap makanannya dengan tenang. Pria itu seperti menyukainya, memang siapa yang akan menolak nasi campur selezat itu. Bahkan, Yoonhee sering sekali memakan itu saat merasa lapar tengah malam.
"Makanlah yang banyak, uri a-deul."
Mengusak surai Sehun yang tengah menunduk menghabiskan makanannya, membuat Pria itu sontak mendongak sembari memandangnya aneh. Walaupun tidak menepis atas usapan itu. Ayolah! seumur hidup Sehun, hanya tiga orang yang dapat memegang kepalanya seperti ini. Ayahnya, Oh Sehyun dan sekarang Jung Yoonhee. Ahh.. special.
"Aku akan membuatkanmu sup ayam ginseng lain kali. Dan aku yakin-- itu pasti enak."
Sehun terhenyak, melihat senyum Yoonhee yang begitu tulus padanya. Wanita itu seperti-- dia berubah. Apakah Yoonhee melupakan tentang pertengkaran mereka waktu itu?
