Oh Sehun tidak lebih dari Psikopat yang mempunyai segalanya. Harta, Tahta dan Dunia dibawah kakinya.
Sedangkan Jung Yoonhee tidak lebih dari Wanita trouble maker yang bodoh.
Dan Pernikahan itu tidak lebih dari sebuah perjanjian konyol yang gila.
___...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-The Good Man -
________________________________________
"Kau sudah pulang?"
Yoonhee memandang kedatangan Sehun yang baru pulanh dari rutinitasnya. Pria itu nampak menarik dasinya serampangan dan meletakkannya diatas meja makan.
"Hh.. berikan padaku."
Yoonhee menengadahkan tangannya agar Sehun memberikan dasi dan jas-nya untuk ditaruh ditempat yang semestinya.
"Terima kasih, yeobo--"
Sehun tersenyum manis membuat Yoonhee memutar matanya jengah. Baiklah, jangan ribut disini. Biarkan saja Sehun. Dan kembali ikut menyiapkan makan malam kali ini. Menghidangkan berbagai jenis makanan yang masih mengepul. Aroma terbaik, adalah bau makanan yang masih baru bukan?
"Apa saja yang kau masak?"
Gumam Sehun sembari mengambil duduk dikursinya. Menanyakan mana hasil buatan dari Yoonhee.
"Eungh-- tumis akar lotus."
Sehun mencari makanan mana yang dimaksud Yoonhee. Benar, Wanita itu membantu untuk menumis akar lotus walaupun juru masak dapat mengatasinya sendiri. Ayolah, ia hanya bosan dan memutuskan ikut memasak didapur.
"Ahh.. apakah ini korean table,"
Mengambil hidangan itu untuk didekatkan padanya.
"Eoh-- Bibi Jung, aku ingin makan nasi."
Bibi Jung sontak menoleh seolah ini-- Ayolah! Sehun itu tidak suka nasi dalam menu makan malamnya. Karna itu akan menambah kalori. Biasanya, dia hanya memakan kentang sebagai karbohidrat.
"B--baik, Tuan muda."
Bibi Jung mengintrupsi pelayan seolah untuk cepat mengambilkan nasi didapur.
"Ini punyaku, kau tidak boleh memakannya."
Sehun tidak mengizinkan Yoonhee untuk mengambil tumis lotus ini. Ia akan menghabiskannya sendiri. Dia boleh mengambil lainnya, tapi tidak dengan yang ini.
"Kau aneh,"
Sebenarnya Yoonhee merasa Sehun sungguh menghargai apa makanan yang dibuatnya. Meskipun rasanya terlalu-- Hh, kalian tidak melupakan makanan ke asinan itukan? Ya, Tuhan! Sehun bahkan menghabiskannya.
