Hai, hari ini Eunha ulang tahun yeay. Happy Birthday Jung Eunbi 💛. All the best for you dan member lainnya juga. Karena Eunha ngasih hadiah cover lagu, jadi aku juga pengen meninggalkan jejak di hari ulang tahun Eunha 😂, karena itu aku update.
Okee, sung ja.
Happy Reading 📖
Sudah dua minggu dari saat dimana Revan bertanya hal yang di luar ekspetasi Neira. Neira tidak memberikan jawaban tentu saja. Revan pun bagaikan maling yang tertangkap basah, mungkin dia juga terkejut karena perkataannya sendiri, jadilah suasana canggung terus mengudara selama perjalanan pulang itu.
Saat mereka sudah sampai di rumah pun tidak ada yang mencoba untuk memulai percakapan. Ares yang tertidur membuat suasana hening kian terasa.
Sudah lama rasanya Neira tidak menghadapi situasi ini semenjak Ares hadir dalam hidup mereka, membuatnya kikuk bukan main. Beruntungnya saat bangun dia menemukan ranjang sebelahnya kosong memalingkan wajah ke nakas di sebelahnya, dia melihat secarik kertas.
Neira mengernyit bingung, tanpa membuang waktu lagi langsung saja tangan pendek Neira meraih kertas itu.
Aku pergi ke Jepang selama lima hari untuk pertemuan penting, lanjut ke Thailand enam hari. Jadi selama sebelas hari jangan keluar rumah tanpa pengawal. Selalu kabari aku.
Neira ingat saat membaca pesan itu, untuk pertama kalinya ia merasa senang karena Revan harus pergi ke luar negeri. Mungkin karena ia belum siap berhadapan dengan Revan jadi ia tidak perlu repot menyelamatkan mukanya yang sudah pasti semerah tomat.
Tapi tetap saja, kehadiran Revan sudah mempengaruhi hidupnya. Baru dua hari Revan tidak di rumah, Neira sudah tidak bisa menahan rindu. Tentu saja, pria itu tidak peduli dengan kerinduannya itu. Karena dia adalah Neira. Siapa Neira bagi Revan memangnya.
Tepukan tangan mungil Ares di pipinya menyadarkan Neira dari acara melamunnya. Sekarang Neira dan baby Ares sedang berada di balkon kamar kosong di sebelah kamar Revan dan Neira. Kamar itu dulu beberapa kali ditempati Neira karena sikap Revan yang seperti anti pada dirinya membuat Neira sangat tidak nyaman dan memutuskan tidur di sana.
Cr: Google.
Udara minggu sore ini sangat sejuk, bukan karena hujan atau mau hujan, hanya karena anginnya cukup untuk mengeringkan keringat yang dihasilkan dari proses ekskresi.
"Kenapa sayang mama?" Neira mengecupi perut Ares yang sontak saja membuat bayi itu tertawa. "Mama lama ya nyuapinnya hmm? Ares udah lapar ya?"
Mendengar tawa renyah Ares sungguh membuat tentram hatinya. Ares terlihat lebih hidup, begitu pula dirinya. Neira tentu tahu perbedaan itu, tapi tetap saja rasanya terkadang masih sulit mengatasi perang batin yang sering terjadi tapi setidaknya Neira sekarang mempunyai arahan hidup yang lebih tertata dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARENTS [END]
Romantik[FOLLOW AKU GUYS BIAR RAME. MAACIW] Kata siapa menikah sama orang kaya hidupnya pasti enak terus, kata siapa banyak uang pasti selalu bahagia. Hidup Neira Asyira tidak melulu dihampiri kebahagian. Berat. Apalagi Revano Pramudya Aksara adalah incaran...