pt 1.0 | Fallin'

527 81 46
                                    

1.0 | Fallin'

-:-

Kamis, 7 Oktober 2021. 01:03.

Seungmin paling benci dengan satu momen ini; terbangun pada dini hari karena perut yang tiba-tiba bergejolak. Niat hati ingin ia tahan sampai subuh nanti, namun rasa mulas benar-benar tak mau ditolerir, membuat Seungmin buru-buru meloncat dari kasur untuk kemudian berlari menuju kamar mandi.

Bahkan Seungmin tak diberi waktu untuk berdecak sekali saja.

Begitu masuk ke kamar mandi, Seungmin langsung menarik celana training yang ia gunakan lalu berjongkok di atas WC. Jangan berharap banyak, Seungmin bukan termasuk jajaran siswa di Hellevator yang keadaan ekonominya bisa membuat orang berdecak kagum.

Tinggal sendiri di sebuah rumah minimalis tanpa orang tua, membuat hidup Seungmin serba kekurangan. Uang yang ia dapat dari berbagai macam kegiatan gelap di Strayer tak membuat Seungmin jadi jutawan. Justru hutang yang beranak pinak, tumbuh berkembang dengan begitu suburnya.

Jangankan berpikir untuk menabung lalu hasilnya bisa ia gunakan untuk beli WC duduk, bisa makan tiga kali sehari dengan lauk ayam dan daging secara bergantian saja Seungmin sudah syukur. Toh, hanya masalah WC, yang penting masih bisa digunakan. Kenapa harus repot-repot dibicarakan? Paling juga, ketika ia berhasil membeli WC duduk, Seungmin tetap buang air dengan cara jongkok.

Memang primitif.

Hembusan napas panjang tak bisa Seungmin tahan lagi. Ia luar biasa lega ketika seluruh beban negara yang terhimpit di perutnya, kini berhasil keluar dengan sukarela.

Seungmin mengambil air, cebok sampai benar-benar bersih tak bernoda. Ia hendak berdiri, mengenakan celananya kembali, namun itu semua hanya jadi rencana karena apa yang terjadi selanjutnya membuat Seungmin terkejut bukan kepalang.

Seseorang secara random tiba-tiba terjatuh dari atap kamar mandi.

Bruuk!

"Aaaaaanjeng!"

Seungmin terlonjak, spontan menjerit nyaring ketika ditemukannya seorang laki-laki dengan bercak darah di sekujur tubuh menggelepar tak berdaya.

Di depan Seungmin, yang masih berjongkok, belum menaikkan celana ke tempat seharusnya berada.

Tiga detik kemudian, jeritan Seungmin terhenti. Kedua netranya melotot lebar menyaksikan pemandangan sesosok yang lima detik lalu dengan kurang ajarnya menimpa atap kamar mandi dan menggelepar tepat di hadapannya yang masih setengah telanjang.

"Dari mana jatuhnya tuh cowok, anjir!?"

Buru-buru Seungmin membetulkan celananya dengan benar lantas meloncat turun di sebelah laki-laki bersurai panjang yang tak sadarkan diri. Mata Seungmin melotot selebar-lebarnya. Diperhatikan sosok itu dengan seksama, Seungmin bahkan sampai memicingkan mata hanya untuk menelisik sosok yang terkapar —dalam posisi telungkup— dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Beberapa sekon terlewati, Seungmin sontak menengadah. Rasa heran bercampur kesal menyatu sempurna begitu didapati atap kamar mandinya bolong, menampilkan gelapnya langit malam di jam satu dini hari.

Tatapan Seungmin kembali teralih pada sosok bersurai panjang dengan kaos dan celana yang penuh noda darah. Dari samping, Seungmin bisa melihat pahatan rahang yang tajam —berhiaskan luka tonjokan— dan mancungnya hidung yang sosok itu miliki. Terdapat beberapa goresan yang melintang di atas wajah mulusnya. Sebuah garis merah di batang hidung, pelipis yang membiru, dan luka lebam di sudut bibir.

Seungmin berdecak, entah kesal atau kagum. "Wah, gila. Gimana ceritanya ada manusia bisa jatuh dari atas genteng? Jatuh dari pesawat apa gimana?" Tatapan Seungmin menengadah lagi, siapa tahu ia bisa melihat asap atau apapun jejak lain yang bisa meyakinkan dirinya, jika laki-laki itu jatuh dari pesawat.

[✓] 𝙒𝙖𝙮 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang