4.0 | Nothin'
-:-
Seungmin terbangun dengan mata melotot lebar. Bola matanya bergulir ke kanan-kiri secara bergantian dengan napas yang sedikit memburu. Sinar matahari menyusup masuk melalui celah jendela menerangi tiap inchi kamarnya. Untuk sejenak Seungmin memejam, kilas balik siluet seorang laki-laki yang berdiri di ambang pintu kamar dengan jaket jeans belel melintas di pikirannya.
Ia melengos kecil masih dengan mata terpejamnya, bayangan laki-laki berjaket tadi berganti menjadi pemuda dengan kaos polos putih yang melahap mie dengan kalap.
Satu menit, dua menit.
Lo tuh udah kacau. Konsumsi obat tidur lo udah over.
Kelopak Seungmin terbuka sepenuhnya, bersamaan dengan tubuh yang terduduk tegak dari posisi tidurnya. Matanya berpendar, meneliti satu-persatu tiap sudut kamar dengan keringat yang mendadak mengucur deras.
Halusinasi lo kambuh lagi, malah tambah parah dari sebelum-sebelumnya.
Ucapan Felix kemarin siang terngiang begitu saja, yang entah kenapa membuat Seungmin mencelos dalam sekejap. Obat, kambuh, halusinasi, pemuda berambut panjang, mie instan. Seungmin spontan bangkit dari tidurnya, berjalan menyusuri kamar yang tak berubah dari hari-hari biasa, berantakan.
Pandangannya tertuju pada karpet bludru cokelat yang tergelar di bawah ranjang, kosong. Paling tidak, harusnya ada selimut dan sebuah bantal di atas karpet. Seungmin melotot, jangan-jangan—
Kembali ia edarkan pandangannya, meneliti keseluruhan isi kamar dengan lebih mendetail. Bantal yang seharusnya terletak di atas karpet, justru teronggok di atas kasur dengan posisi yang—ehm, berantakan. Sepertinya Seungmin mengalihfungsikan bantal tersebut menjadi guling, atau malah ia gunakan sebagai penyangga kaki?
Entahlah, Seungmin tak mau banyak berpikir. Langkahnya berderap cepat menuju lemari, membuka benda itu dalam satu tarikan napas sebelum akhirnya ia dibuat membeku.
Selimut itu terlipat rapi di dalamnya.
Seungmin seperti kehilangan keseimbangan. Kakinya melangkah mundur perlahan hingga tumitnya mengatup dinding di belakang. Tangannya meraba-raba tembok samping, seolah mencari pegangan, dengan mata lurus tertuju pada lemari yang terbuka di hadapannya.
Jadi, semalem Hyunjin ...?
Seungmin tengah menggoreskan garis abstrak di atas permukaan buku tulis ketika Felix melangkah masuk ke dalam kelas. Pikirannya tak jauh-jauh dari apa yang terjadi dua hari terakhir. Tentang pemuda yang mengaku bernama Hwang Hyunjin, juga segala kemisteriusannya. Sejauh apapun Seungmin berpikir terlalu keras, setitik cahayapun tak ia dapat. Baginya sosok Hyunjin masih buram. Agaknya Seungmin mulai terkecoh dengan keadaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝙒𝙖𝙮 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫
Fanfiction𝑲𝒊𝒎 𝑺𝒆𝒖𝒏𝒈𝒎𝒊𝒏 | 𝑯𝒘𝒂𝒏𝒈 𝑯𝒚𝒖𝒏𝒋𝒊𝒏 ft all. Seungmin tidak tahu apa yang terjadi padanya. Yang jelas setelah insiden dimana seorang laki-laki dengan luka lebam dan darah dimana-mana terjatuh dari atap kamar mandi lalu menggelepar tep...