pt 35.0 | Thanks, Hwang Hyunjin

356 39 4
                                    

35.0 | Thanks, Hwang Hyunjin

-:-

22 September 2023.

Sebulan lagi genap dua tahun foto ini diambil. Dan Seungmin tak sekalipun bosan untuk memandanginya. Tiap kali ada kesempatan, ia pasti menatap selembar foto yang sempat ia cetak sebelum kembali bersama Hyunjin ke Levanter nyaris dua tahun yang lalu. Foto yang pernah membuat Hyunjin kelabakan harus menenangkan Seungmin yang meraung-raung karena sempat kehilangan foto penuh sejarahnya.

Saking menjiwai seorang Kim Seungmin yang sedang memandang foto berbalut laminating tebal dan sengaja disimpan di dalam pigura berselimut plastik bening—agar warnanya tidak memudar— pemuda itu tak sadar jika pelupuknya mulai basah. Baru ketika setetes bening jatuh tepat di atas tangannya yang sedang menggenggam pigura, Seungmin sadar jika ia menangis.

"Anjing. Cuma gara-gara kalian gue jadi menye gini. Gila. Dua tahun gue pergi, udah gak kehitung nangis berapa kali. Sialan."

Kim Seungmin tetaplah Kim Seungmin. Mau sesedih apapun dirinya, sekeras apapun tangisannya, sehancur apapun perasaannya karena rindu dengan anak-anak Strayer—terutama Felix— Seungmin tatap tak pernah lupa untuk mengumpat. Mengumpat sudah seperti menjadi setengah jiwanya.

"Oi, Seungmin! Hayu, main yuk! Yongbok udah nungguin—LOH KENAPA NANGIS, MIN!?"

Buru-buru Seungmin membanting piguranya ke atas meja belajar ketika suara menggelegar Hyunjin menyapa pendengaran disusul pintu kamar yang dibuka dalam sekali banting. Pemuda Hwang mematung di ambang pintu dengan sebelah tangan memegang knop, sementara sepasang legam netranya mengerjap beberapa kali memandang Seungmin yang baru saja meloncat ke atas kasur dan membenamkan wajah di atas bantal.

Hyunjin meneguk ludahnya susah payah. Mendadak genggaman tangannya pada knop pintu melemas. Hyunjin sadar, ia datang di waktu yang tidak tepat. Gesrek-gesrek begitu, Hyunjin mulai memahami tingkah Seungmin yang kian hari kian emosional. Beberapa kali dirinya pernah diam-diam memergoki Seungmin menangis di kamar mandi setelah menghabiskan waktu bertiga dengan Yongbok.

Hyunjin juga sering tak sengaja melihat Seungmin menatap foto dari pigura berisikan tujuh orang—yang ia potret menggunakan ponsel— dengan mata memerah. Jika ditanya ada apa, Seungmin pasti menjawab, "kelamaan pantengin HP."

"Min. Sakit, ya?"

Sebenarnya Hyunjin tahu apa yang terjadi pada Seungmin, hanya saja ia berkilah karena tak ingin membuat pemuda Kim malu dan berakhir menjudesinya selama seminggu. Tak apa sebenarnya jika Seungmin ketus. Cuma pemuda itu suka lupa kontrol mulut, sering Hyunjin makan hati karena kata-kata mutiara yang Seungmin katakan selagi dirinya dalam mode marah.

"Mumpung libur nih. Yongbok ngajak main, makan angin katanya."

Seungmin membersit hidung pelan, takut didengar Hyunjin. Beruntung busa bantalnya bisa meredam suara. Kemudian ia berdehem sebelum berteriak membalas Hyunjin. "Mager, ah! Gue mau me time-an di rumah aja. Sana lo balik, disuruh Ibu jemurin baju!"

Hyunjin mendengus. Ia yang niat awalnya ingin menghibur Seungmin, malah gedek sendiri. Segera ia berjalan masuk dan menarik Seungmin tanpa tedeng aling-aling buat pemilik kamar tersentak, berdiri dengan rambut berantakan, ujung hidung dan mata memerah.

Sebelum Seungmin melayangkan tonjokan, Hyunjin membuang muka ke arah lain. "Buruan cuci muka, ganti baju, abis tuh cabut. Gue udah ijin sama Mama lo."

Tak banyak yang Seungmin lakukan selain memandang punggung Hyunjin yang berjalan menuju pintu. Sebelum pintu ditutup sepenuhnya, Seungmin mendengar Hyunjin bicara. Membuatnya ingin berterimakasih sekaligus membantai pemuda Hwang itu dalam waktu bersamaan.

[✓] 𝙒𝙖𝙮 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang