pt 11.0 | Healin'

276 48 18
                                    

11.0 | Healin'

-:-

Diam-diam, Lee Felix mempunyai cara ampuh untuk menenangkan Seungmin dari stress karena pengaruh obat, adalah yang pertama, mengajak pemuda itu jalan-jalan menyusuri trotoar hingga mencapai gedung olahraga. Felix tak tahu bagaimana teknisnya cara ini bekerja, tapi Seungmin betul-betul akan kembali rileks setelah menempuh perjalanan cukup jauh dari rumah menuju gedung olahraga dengan berjalan kaki, sambil sesekali menyaksikan lalu lalang kendaraan di sisinya.

Bulan lalu saja ketika Seungmin didera stres karena ketakutan diikuti bayang-bayangnya sendiri, Felix mengajak bocah edan itu melakukan hal yang sama, yakni berjalan kaki menyusuri trotoar. Dan benar saja, Seungmin kembali ke kondisi semula.

Kemudian cara yang kedua adalah,

"Nih, es krim. Biar pikiran lo jernihan." Ujarnya sembari menyodorkan sebuah es krim batangan yang langsung diterima oleh Seungmin dengan bibir terkulum. Felix sempatkan diri untuk mencibir sekilas sebelum ikut mendudukkan diri di sebelah Seungmin, tepatnya di atas bangku beton yang terletak di sisi luar lapangan voli.

"Gue cekek lo kalau lagi-lagi kayak gini." Felix membuka bungkusan es krim, mengambil kesempatan untuk mengomel berhubung Seungmin telah sadar dari kepanikan singkat bercampur takut. "Obat lo gue sita. Jangan minum kalau lo gak lagi bener-bener butuh. Lo telpon gue aja kalau insom, gue langsung ke rumah lo bawain obat. Minum satu kaplet aja tapi!"

Seungmin mengangguk-anggukkan kepala merespon omelan panjang Felix. Pemuda itu dengan santai membuka bungkusan es krim, membuangnya ke tempat sampah terdekat lantas menggigit bagian teratas tanpa tedeng aling-aling. Tepat saat gigitan pertama itulah Seungmin merasa ada yang aneh. Matanya melotot pada es krim stik berwarna hijau dengan potongan cokelat yang bertaburan di dalamnya. "Lo beli apaan sih, Lix? Rasanya kayak odol, anjir."

Dengan terpaksa Seungmin menelan es krim yang terlanjur ia kunyah. Sampai memejam rapat-rapat ia untuk menetralisir rasa aneh yang menggeliat di atas indera perasanya. Seungmin bersumpah, dari sekian banyaknya es krim yang pernah dibelikan Felix —ralat, dari sekian banyaknya es krim yang ia makan, es krim yang dibelikan Felix kali ini adalah yang terburuk. Dua kali lebih buruk dari es krim jagung yang pernah pemuda Lee belikan padanya tempo lalu.

"Mata lo kayak odol." Felix menggetok kepala Seungmin pelan. "Itu rasa choco mint, tolol. Kampungan lo. Siniin kalau gak doyan!"

Felix berusaha merebut kembali es krim hijau dari tangan Seungmin, namun sang empu buru-buru menghindar dan memasukkan batangan es krim ke dalam mulut hingga pipinya menggembung. "Gue doyan kok." Ucapnya setelah menarik es krim dari mulut, lantas menikmatinya seperti biasa meski harus nyingir-nyingir karena rasa choco mint masih terasa asing di lidahnya.

"Oh iya, Min. Gue ke rumah lo karena ada yang mau gue omongin." Kata Felix, tiba-tiba berubah serius.

"Apaan?"

"Apa sebaiknya kita batalin aja ya taruhan yang kemarin?" Felix menggigit bibir, pandangannya lurus menatap ke bawah. "Gue takut lo dibawa ke geng mereka." Tepat di akhir kalimatnya, Felix menatap Seungmin.

Yang ditatap langsung layangkan tangan memukul kepala Felix pelan. "Heh! Ngeremehin kemampuan bela diri gue lo? Lo gak inget dulu gue pernah bikin orang bonyok-bonyok buat nolongin lo yang diiket di pohon mangga?"

Langsung saja ganti Felix yang memukul Seungmin, sedikit lebih keras dari pukulan yang ia dapat. "Gak gitu, tolol!" Umpatnya. "Gue cuma takut kita kalah. Lo gak inget apa, geng sebelah itu mbeling. Orang sekampung pasti dibawa sama mereka. Sinting emang, mau tawuran tapi bawa pasukan kayak mau ngajak demo."

[✓] 𝙒𝙖𝙮 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang