22.0 | Wakin'
-:-
Pukul 14:37. Nyaris seharian Seungmin tak sadarkan diri. Felix yang menunggui, tak ubah tingkahnya bak setrikaan. Pemuda itu tak henti-hentinya mondar-mandir, mengitari kamar Seungmin entah untuk berapa jam lamanya. Sesekali diliriknya Seungmin yang ia baringkan di atas kasur, berharap pemuda itu segera siuman, namun sampai Felix kehabisan gaya untuk mengelilingi kamar, Seungmin tak kunjung buka mata. Sengaja Felix membiarkannya berdiam di kamar hingga siuman, Felix tak memiliki keberanian untuk membawa Seungmin ke rumah sakit. Takut dokter memberi vonis yang tidak-tidak, Felix tentu tidak siap.
Bicara mengenai Seungmin yang tak kunjung sadarkan diri, tadi, anak-anak Strayer sempat datang menjenguknya. Tepat ketika pemuda Kim ambruk, Felix langsung menghubungi Minho dengan tangan gemetar hebat. Kakak kelas satu tahun di atasnya itupun tanpa banyak tingkah, langsung berderap keluar meninggalkan kelas dan isinya. Peduli setan dengan matematika dan XY yang tak ada habisnya, Minho tentu lebih memilih untuk bolos demi ke rumah Seungmin ketimbang mengurusi integral yang berpotensi membuatnya mengalami kebotakan.
Bukan dengan tangan kosong, Minho membawa beberapa bungkus roti dan minuman warna-warni yang sempat ia beli di minimarket sebelum bertandang ke rumah Seungmin. Dan tentu saja, semua bawaannya berakhir menganggur di nakas sebelah ranjang—tak ada yang menyentuh sebab Felix tak memiliki nafsu makan sama sekali. Tak berhenti di situ, Minho menghubungi Changbin, Jisung, dan Jeongin untuk segera kemari.
Changbin dan Jisung langsung datang, tapi agaknya kedua pemuda itu tak memiliki otak seencer Minho. Alih-alih dengan buah tangan, mereka justru datang ke rumah Seungmin membawa wajah tololnya dan bertanya ada apa. Andai Felix tak kalut, kursi di meja belajar Seungmin pasti sudah melayang menghantam ubun-ubun keduanya. Namun berkat kedatangan dua bocah itulan buah tangan Minho habis dilalap. Niat awal ingin Minho pukul kedua bocah itu karena roti-roti dan minuman itu diperuntukkan untuk Seungmin dan Felix, namun Felix mengijinkan. Ia menyuruh Minho untuk membiarkan Changbin dan Jisung membabat habis buah tangannya.
Ketika roti habis dan menyisakan kemasannya saja, saat itulah Jeongin datang dengan tergopoh. Sempat ia katakan pada anak-anak Strayer yang lain jika ia telat datang karena memang sengaja pilih bolos siang, sebab jam itu matpel akutansi berlangsung. Karena Jeongin tipe-tipe murid yang langsung kliyengan melihat angka, ia memilih untuk bolos dan menemui kawanannya di rumah Seungmin.
"Udah berapa lama Bang Seungmin pingsan, Bang?" Tanya Jeongin ketika ia baru sampai di kamar Seungmin tadi. Sempat meringis saat menyaksikan betapa kacau penampilan Seungmin yang masih mengenakan seragam sekolah, pucat dan kantung mata hitam menghiasi wajah kusamnya. Sempat terjadi perbincangan singkat mengenai kondisi Seungmin, Felix memberitahu semuanya minus kejadian sepuluh bulan lalu dan hal mengenai Hyunjin tentunya.
Minho yang paling tertegun, pemuda itu sedikit sulit percaya jika Seungmin ketergantungan obat tidur. Pikirnya selama ini melihat tingkah Seungmin yang luar biasa kriminal membuatnya tak memikirkan banyak hal buruk tentang pemuda itu—kecuali tingkah kriminalnya. Ketergantungan obat tidur? Tentu menyeramkan. Bersyukur pemuda itu, tak pernah sekalipun dalam hidupnya, Minho mengonsumsi obat tidur.
Kini, tinggal Felix yang mendiami kamar Seungmin beserta tuannya. Minho, Changbin, Jisung, dan Jeongin telah pamit pulang setengah jam yang lalu. Kalah udah bangun, langsung hubungi gue ya, Lix. Itu kalimat terakhir yang dikatakan Minho sebelum beringsut keluar sembari menepuk pundak Felix. Dan saat ini, tinggallah pemuda Lee itu sendirian, tengah menatap Seungmin yang masih betah pada posisinya. Jika ditanya apakah Felix cemas, tentu saja. Sangat cemas lebih tepatnya. Felix takut jika pemuda itu tak lagi bangun.
Ah, shit. Felix refleks menggeleng, coba mengenyahkan pikiran buruk yang baru saja bercokol. Tepat ketika ia sedang geleng-geleng, dering ponsel di atas nakas mengejutkannya. Felix spontan menoleh, dengusan keras keluar dari hidungnya manakala melihat panggilan masuk di ponsel Seungmin dari nomor tak dikenal. Nomor itu, sudah lebih dari sepuluh kali menelpon. Setengah jam sebelum kawanan Strayer pamit pulang, panggilan dari nomor itu masuk pertama kali. Awalnya Felix mengacuhkan, malah dengan sengaja mendialnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝙒𝙖𝙮 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫
Fanfiction𝑲𝒊𝒎 𝑺𝒆𝒖𝒏𝒈𝒎𝒊𝒏 | 𝑯𝒘𝒂𝒏𝒈 𝑯𝒚𝒖𝒏𝒋𝒊𝒏 ft all. Seungmin tidak tahu apa yang terjadi padanya. Yang jelas setelah insiden dimana seorang laki-laki dengan luka lebam dan darah dimana-mana terjatuh dari atap kamar mandi lalu menggelepar tep...