Maaf aku updatenya sedikit lama, karena ada kesibukan🤧
Selamat membaca♡
Hari ini hujan deras kembali menguyur Jangtaesan, karena itu Jeka harus tetap diam di rumah, tentu bersama seorang gadis di dalam sana. Satu minggu sudah gadis itu menumpang di rumah Jeka. Dia selalu mengatakan tidak tahu dan itu membuat Jeka kesal.
Tempo hari Jeka sempat menyuruh Zhura pergi meninggalkan rumahnya. Tentu saja gadis itu menangis sembari berkata 'kemana dia harus pergi?' Dengan mengatakan kalimat itu membuat kesabaran Jeka mencapai batas. Sehingga mengusir Zhura dari rumahnya.
Tapi Jeka kembali di buat luluh, ketika sore hari saat langit sudah mulai menghilangkan cahaya terangnya, Jeka menemukan gadis itu meringkuk duduk di ujung jalan setapak, dengan kaki yang dia tekuk pada dada dan perut, serta wajah gadis itu dia tenggelamkan pada lututnya. Pundaknya terlihat bergetar, sangat ketara bahwa dia sedang menangis, terlebih baju tipis milik Jeka yang dia pakai tak sanggup melindungi gadis itu dari dinginya udara.
Zhura mendonggak, mentap samar Jeka yang mendekati dirinya, mengajak dia untuk pulang ke rumah pria itu. Zhura terdiam mendengar ajakkan Jeka, bukan hanya karena dirinya malu telah merepotkan Jeka terlalu banyak, tapi gadis itu juga sedikit takut kala melihat kemarahan Jeka. Pria itu cukup menyeramkan saat sedang marah, dia dingin, tegas, memiliki aura yang kuat serta tatapan tajam yang menusuk.
Jeka menyadari gadis ini takut terhadapnya. Jeka tak menunggu lama dengan jawaban iya atau pun tidak, pria itu langsung saja menggendong Zhura tanpa permisi membuat gadis itu bungkam tak percaya dengan apa yang Jeka lakukan.
..
Dan hari ini sudah tiga hari berlalu sejak hari pengusiran, gadis itu kembali menyusuikan diri dengan keadaan. Zhura selalu memulai untuk mengajak Jeka berbicara entah itu dengan sapaan atau apa pun. Dia juga terus tersenyum kala Jeka menatap kearahnya.
Sama halnya seperti saat ini Jeka melengos lesu tat kala melirik Zhura. Gadis itu selalu saja memberikan senyuman terbaiknya, sedangkan Jeka juga berusaha meredam sikap dingin dan tegasnya.
Apa dia sudah mulai mencair dengan keadaan? Atau karena Jeka tidak ingin Zhura salah paham dan menganggap dirinya pria yang tidak berperasaan? Jika iya, untuk apa Jeka repot-repot melakukan itu? Toh juga selama lima tahun dia selalu menghindari siapa pun, apalagi seorang gadis.
..
"Wae?" Tanya Jeka singkat.
"Aniyo," Zhura tersenyum sembari menggelengkan kepala pelan, gadis itu duduk di samping Jeka seraya memainkan kedua kaki. Mereka berdua tengah duduk di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer JJK [M+] ✔
Romance[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE FOLLOW DULU BIAR BISA BACA] Mature Romance | Lengkap Jeon Jeka memilih untuk mengasingkan diri setelah wafatnya sang istri. Dalam pengasingannya ia bertemu seorang gadis yang mampu mengubah kehidupannya yang dingin dan h...