Hasrat

6.6K 481 132
                                    

Selamat membaca♡

Selamat membaca♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeka pov.

Tubuhku menegang. Sesekali menggeram dalam. Ada sesuatu yang berdiri di bawah sana. Iya, hasratku telah sampai di ujung siapku salurkan dengan liar pada gadis yang membuatku berkeringat.

Hanya dengan menjamah lehernya saja sudah membuat keringatku menetes. Dia membuat tubuhku memanas dengan sempurna. Aku mendengar lenguhannya meski itu sangat pelan.

Seakan alam mendukung kami untuk saling menghangatkan satu dengan yang lain, bahkan suara hujan pun terdengar indah seperti alunan musik yang begitu merdu, tatapan gadis yang berada di bawahku begitu sayu membuat tanganku bergerak menyisir surainya dengan lembut.

Aku kembali melahap rakus bibir ranumnya, kali ini aku tak perlu menunggu balasan darinya sebab dia mengimbangi gerak bibirku yang menari-nari indah menyesap dengan begitu rakus. Aku berusaha menelesakkan kembali indra pengecapku. Belum puas menjamah bibirnya lebih dalam. Tanganku tak hanya diam, bergerak indah memberi sentuhan seduktif pada gadisku.

Gadisku?

Iya gadisku, kini aku sudah menandainya sebagai milikku.

Jujur saja aku tidak bisa merelakan dia dekat dengan pria mana pun selain diriku. Aku ingin hanya diriku-- pria yang bisa dia tatap dan menjadikan aku sebuah alasan untuk bertahan dari segala hal yang akan terjadi di depan sana.

Sungguh indah sebuah rasa yang telah aku lupakan selama bertahun-tahun, dan kini rupanya kembali lebih liar dari yang sebelumnya.

Aku terengah kala menyudahi pergulatan panas ini. Aku menatapnya dan dia pun melakukan hal yang sama pada diriku. Mengais oksigen lebih rakus.

Senyumku mengembang tat kala melihat Zhura terengah karena ulahku dengan bibir yang membengkak. Aku meraba bagian lehernya dengan bibirku, memberinya sentuhan seduktif.

Namun aku bisa merasakan tangannya mendorong pelan dadaku membuat aku menatapnya dalam.

Aku tahu ini terlalu cepat. Bahkan aku telah menjamahnya tanpa permisi. Dia memberiku tatapan dalam, dia juga tidak menolakku namun aku mengerti jika ini terlalu cepat untuknya. Aku menggangguk pelan memberinya tanda jika aku paham dengan maksudnya, tanpa Zhura harus bersusah payah menjelaskan itu padaku.

Aku akan memberinya ruang hingga dia benar-benar siap untuk segala hal. Aku kembali menyisir surainya kemudian mendaratkan sebuah kecupan di kening Zhura.

Aku tidak ingin dia merasa murah di hadapanku. Aku mengagumi dan memujanya, dia harus tahu itu. Tangannya bergerak mengusap lembut pipiku, ini telah lebih dari cukup untuk malam ini. Aku pun bergulig ke arah samping kemudian memeluknya.

Summer JJK [M+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang