36 | Summer 🔞

6.5K 414 107
                                    

Hola Bunyverse, tolong berikan vote dan komen kalian, sebagai dukungan untuk cerita Summer.

Selamat membaca♡

Selamat membaca♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeka Pov

Summer menahan dada ku dan berkata jika dia tidak bisa melanjutkan kegiatan panas ini. Ya tuhan apa lagi ini? Dia menginginkan seorang anak, tapi kenapa dia menolak untuk membuatnya?

Aku mencoba memahami kondisinya, mungkin moodnya tidak terlalu bagus. Aku kecup keningnya cukup lama, diriku berpindah ke samping, tapi masih ingin memeluknya.

"Kau marah?" Pertanyaan singkat Summer, tapi dengan nadanya yang dingin. Aku tidak pernah merasa Summer sedingin ini padaku. Musim panas ku yang hangat, oh.. aku merindukan mu..

"Tidak sayang. Aku tidak akan memaksa mu, jika kau tidak ingin bercinta sekarang.." ku sisir rambutnya kemudian mengecup bibir manisnya. Dia sangat cantik, aku tidak pernah merasa bosan memandangi wajahnya seperti saat ini.

"Apa kau akan marah jika aku ingin tidur sendiri?" Aku sangat terkejut ketika Summer mengatakan hal itu padaku.

"Kenapa harus tidur sendiri sayang? Summer, aku tidak bisa tidur tanpa kau di sebelah ku," jawab ku dengan nada memohon, berharap dia tidak melakukan itu.

"Tapi aku ingin tidur sendiri Jek, aku ingin me time!" Nadanya terdengar marah.

Aku tahu dia ingin menangis sendiri sampai pagi, bukan me time. Ku tangkup kedua pipinya dengan tangan ku, tatapannya membuat aku lemah sekaligus sakit dalam waktu yang bersamaan.

"Kenapa kita tidak lewati ini bersama, hm? Hari ini berat untuk mu dan ini juga berat untuk ku. Aku tidak bisa meninggalkan kau seorang diri dengan alasan me time." Air matanya langsung menetes saat aku mengatakan itu padanya, aku bisa merasakan tangannya meremas baju ku sangat kuat. Hatiku benar-benar sakit. Ku bawa dia dalam dekapan ku, dan dia menangis bahkan lebih keras dari sebelumnya.

"Aku takut suatu saat kau meninggalkan aku, kau mengatakan tidak masalah. Tapi aku benar-benar takut." Dia mengaku, sembari terisak, ku peluk dia semakin erat.

"Tidak akan. Kau bisa menuntut ku saat aku melakukan hal itu padamu, kau istriku. Istriku yang sangat seksi," Aku tertawa pelan, tapi airmata ku menetes. Dia menatap ku kemudian memukul pelan punggung ku, sebelum dia kembali memeluk diri ku sangat erat.

Aku hanya bisa tertawa pelan melihat reaksinya "I'm yours, honey.." Ku usap punggungnya sangat lembut, aku bisa merasakan punggungnya tidak lagi bergetar seperti tadi, dan itu membuat aku lega. Karena dia tidak menangis lagi.

"Sayang aku ingin konsultasi tentang ini pada dokter, bagaimana menurut mu?"

"Apa itu di perlukan sekarang? Kita bahkan belum satu tahun menikah, bagaimana jika kita tunggu sampai di tahun pertama?" Usul ku, sejujurnya aku mengusulkan ini karena tidak ingin dia stres dengan hasil dari dokter.

Summer JJK [M+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang