24 | Letupan asmara🔞

6.8K 488 179
                                    

⚠️Warning, bab ini berisi adegan dewasa, tolong bijaklah memilih bacaan.⚠️


Happy Reading luv..

"Pukul aku lebih kuat lagi Summer!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pukul aku lebih kuat lagi Summer!"

"Hya, haruskah aku melakukannya?!

Ini sudah hari ke tujuh Jeka mengajarkan Zhura bela diri. Zhura menyerap ilmu yang Jeka berikan dengan cepat, hanya saja Jeka selalu menjadikan dirinya umpan dari pukulan Zhura, membuat wanita itu tidak tega memukul lebih kuat seperti yang Jeka ucapakan pada dirinya.

"Kau harus bisa. Anggaplah aku lawanmu! Ingatlah bagian-bagian yang harus menjadi sasaran pukulan mu, agar kau bisa melumpuhkan lawan yang jauh lebih kuat dari dirimu."

"Pelipis. Hidung. Rahang. Pakal tenggorokan. Dan bagian senitif---"

"Alat kelamin bukan?!" Zhura melipat sebelah kanan tengkuk lututnya seraya kedua tangan berada di bahu Jeka. Dirinya siap untuk memberi pukulan pada bagian paling sensitif dari tubuh Jeka. Hanya sedikit lagi Jeka akan tumbang, namun Zhura justru menghentikan kakinya.

"Tck! Apa kau sedang mengelusnya?!" Seru Jeka ketika kaki Zhura kini berada tepat di bawah selangakannnya.

"Argh, aku tidak bisa!" Menatap Jeka sembari membenarkan posisi kakinya dan kembali berdiri dengan tegak.

Jeka menarik Zhura, membuat wanita itu berputar hingga punggung Zhura menabrak dada bidang Jeka. Posisi kini berbalik "Jika kau memakai hatimu, lawanmu akan membalikkan posisi seperti ini. Sehingga kau akan kalah dengan mudahnya," Ujar Jeka persis di telinga Zhura.

"Aku belum kalah, sebelum kau membantingku!"

"Harushkah aku melakukannya?"

"Kenapa? Apa kau tidak bisa?" Tidak ada jawaban dari Jeka.

"Itulah maksudku. Bagaimana bisa aku memukulmu dan membuat kau dalam kesakitan?!" Sambung Zhura. Jeka terdiam dengan posisi yang masih sama, berada di belakang Zhura.

"Haruskah aku memukul bagian sensitif mu juga?!" Kali ini nada Jeka terdengar berbeda. Hembusan nafas hangatnya mengenai permukaan kulit leher Zhura, membuat wanitanya menoleh ke arah samping. Tangan kanan Jeka kini bergerak menuju dada Zhura, lelaki itu tidak memukulnya, melainkan meremas.

Zhura merasa terusik "Kenapa kau meremasnya?!" Cicit Zhura dan melepaskan diri dari Jeka. Membuat posisi mereka kini berhadapan.

Summer JJK [M+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang