Summer JJK [M+] ✔

17| Pertempuran

Ayo tinggalkan vote dulu sebelum membaca..🥰

Selamat membaca♡

___________________________

Dug!

Taehyung menaruh kasar bukti-bukti yang dirinya kumpulkan bersama Jimin, di atas meja ruang tengah rumah Seokjin, dimana Jeka, Seokjin dan Hoseok berkumpul. Mereka bertiga langsung mengalihkan atensinya ke arah Taehyung dan Jimin, Taehyung dengan raut wajah datarnya kini mulai bersuara.

"Ku harap dengan kau melihat ini, pikiranmu tidak tersumbat lagi!" Sarkasnya yang terlihat begitu kesal.

Jeka memberi taehyung tatapan tajamnya, dirinya juga merasa kesal dengan sikap Taehyung. Tapi Jeka tetap ingin meredam amarahnya, sebab ia masih memikirkan persahabatan mereka.

"Jangan memancingya Tae!" Tegur Jin yang mencoba menegahi.

"Aku tidak memancing, hanya saja jika dia masih tetap dengan pendirinya, jangan salahkan aku, jika aku yang akan memperjuangkannya!" Usai mengatakan itu Taehyung langsung beranjak ke arah dapur, sedangkan Jeka mengetatkan rahangnya. Sebab emosinya semakin di pantik oleh Taehyung.

"Yash, Anak ini sudah mulai gila!" Gumam Jimin yang menyusul Taehyung ke dapur.

"Kita lihat dulu bukti yang dia kumpulkan Jek!" Hoseok kini mulai bersuara. Mencoba meredam amarah Jeka.

"Lihat saja sendiri Hyeong!"

"Paling hanya sampah tak berguna yang dia dapatkan!" Ujar Jeka acuh. Karena dirinya sudah mencari tahu,  namun informasi yang ia dapatkan sangatlah minim.

Jeka bangun dari tempat duduknya. pria tinggi dan memiliki tubuh kekar tersebut ingin meninggalkan tempat Seokjin. Dia bahkan telah melangkah ke arah pintu keluar. Hingga...
.

.

"Aku Mirae, orang yang menjaga nona Zhura selama ini di rumah besar. Aku cukup kasihan sekaligus sedih atas ke pergian nona. Seseorang mengatakan jika ia mengetahui keberadaan nonaku, aku benar-benar senang mengetahui kabar tersebut. Aku sangat mengkhawatirkan nona selama berbulan-bulan. Hingga Tuan Taehyung mengatakan jika nona baik-baik saja, jadi aku akan bersaksi tentang nona seperti yang Tuan Taehyung minta. Lima tahun silam aku baru mengetahui keberadaan nona, setelah sepuluh tahun aku mengabdi di rumah besar Tuan Min Sungho."

"Mereka menyembunyikan rapat tentang keberadaan nona, entah dengan alasan apa. yang ku tahu adalah, ibu dari nona Zhura saat itu telah tiada, sehingga nona memutuskan untuk mencari Ayah dan Kakaknya. Senyuman nona hanya bertahan beberapa hari, hingga itu berubah menjadi airmata yang selalu menyelimuti hari-hari nona."

"Aku sungguh kasihan melihatnya, tapi aku tidak dapat berbuat banyak akan hal itu. Aku hanya memohon pada sang pencipta jika suatu saat nonaku menemukan kebahagiannya. Aku sangat tahu jika Tuan Min Sungho mengetahui kesaksian ku ini, mungkin nyawaku akan hilang. Sebab aku telah bersedia bekerja sama dengan orang lain."