21 | jebakkan?

2.9K 368 79
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca....



________________________________


"Jeep mu baru Jek?" Pertanyaan itu menguar dari sahabat Jeka yang bernama Seokjin. Pria tinggi berbahu lebar itu baju saja datang menyambangi kediaman Jeka bersama Jimin di samping kanannya. Jeka hanya menatap sang sahabat kemudian mengangguk pelan.

"Laku berapa jeep mu yang lama?" Kali ini Jimin yang bersuara.

"Habis, terbakar." Gumam Jeka begitu santainya, sukses membuat kedua sahabatnya itu melongo tak percaya dengan apa yang baru saja Jeka ucapkan.

"Jangan main-main Jek!" Peringat Jimin dengan wajah seriusnya.

"Untuk apa main-main?!" Jawabnya teramat dingin. Jeka beranjak kebagian belakang mobil jeep barunya lalu membuka pintu bagasi.

"A-apa yang terjadi Jek?"

"Kenapa kau membawa senapan dan baju anti peluru?" Seokjin mencerca Jeka dengan banyak pertanyaan.

"Mulai sekarang aku harus berjaga untuk diriku sendiri." Dinginnya

"Tempo hari aku di serang, mereka juga menjebakku. Mungkin jebakkan akan kembali terjadi, jadi aku harus berjaga untuk situasi itu." Penjelasan panjang lebar Jeka membuat kedua sahabatnya semakin terkejut.

"Siapa yang melalakukannya Jek?" Jimin menatap intens sang sahabat yang tengah fokus pada senapannya.

"Suga? Suga yang menyerangmu?" Jimin kembali bersuara saat sang sahabat tak memberinya jawaban, mendengar Jimin menyebut sebuah nama membuat aktivitas Jeka terhenti.

Pria bertubuh atletis itu mengerejapkan matanya "Jangan ikut campur Hyeong.." sahutnya.

"Hya, Apa kami harus diam saja saat tahu kau bisa kehilangan nyawamu kapan pun!" Seokjin meninggikan nadanya.

"Turunkan nadamu Hyeong!" Jeka melirik tajam.

Jeka kembali mengalihkan atensinya pada senapan yang ia pegang "Ini bukan urusan kalian, jadi menjauhlah!" Pria tinggi bertubuh kekar ini sangat tahu bahaya di depan. Bukan karena ia tidak membutuhkan bantuan teman-temannya.

Hanya saja dirinya tidak ingin sang sahabat terkena imbas dari masalah yang ia hadapi sekarang. Cukup hanya Hyejin yang pergi, jangan sampai ada yang meregang nyawa lagi karena urusannya. Batin Jeka dalam diam.

"Kau yang jaga bicaramu Jek! Kau sangat kasar pada Hyeong tertua mu!" Peringat Jimin sangat tegas. Ia berusaha mengingatkan sang sahabat yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Joesonghamnida," Jeka menunduk mengucapkan maaf dengan sangat formal.

"Aku hanya tidak ingin Hyeong-nim ikut terlibat dalam masalah ini." Menatap Jin dan Jimin dengan penyesalan.

Summer JJK [M+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang