chapter 1

485 107 237
                                    

Start
21/05/21


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7 Tahun lalu di Jakarta...

Beberapa pria berbadan kekar berjalan memasuki sebuah mension dengan setelan rompi anti peluru lengkap dengan senjata yang mereka bawa cukup jelas menggambarkan Jika mereka datang dengan niatan buruk.

Sepasang suami istri yang melihat itu dari lantai atas rumahnya sontak terlihat panik dan cemas. Kedua orang tua itu pun segera memeluk kedua anak mereka dengan erat seolah-olah ini saat terakhir mereka bersama.

Ibu dari anak itu pun menyuruh suaminya untuk menyembunyikan kedua anak mereka di ruangan tersembunyi yang berada di lantai paling atas. Ruangan yang dimana mereka buat khusus untuk keadaan darurat seperti ini.

.


"Kalian berdua sembunyi disini dulu dan Karin lindungi adikmu. Apapun yang terjadi dan apapun yang kamu dengar jangan pernah keluar dari sini mengerti."

Anak perempuan sulungnya itu pun hanya bisa mengangguk patuh karena ia juga tidak tau apa yang sedang terjadi yang hanya bisa ia lakukan saat ini adalah memeluk adik laki-lakinya yang sedang meringkuk ketakutan.

Dor!

Suara tembakan terdengar dari lantai bawah membuat ayah dan kedua anaknya itu terkejut. Pria dewasa itupun meneteskan air matanya. Ia jelas tau apa yang telah terjadi di bawah sana. Istrinya bersembunyi di lantai bawah yang berarti para komplotan itu telah berhasil menemukan istrinya dan menembaknya.

"Papah.." Lirih anak sulungnya. Ia sudah semakin ketakutan sekarang.

"Nggak sayang dengerin papah, suara itu cuma suara petir jadi Karin nggak perlu takut ya. Kalau suara petirnya masih Karin dengar, Karin nggak boleh keluar dari kamar ini dulu. Tunggu sampai banyak orang dateng kesini buat jemput Karin sama Rava oke."

Keduanya hanya bisa mengangguk patuh.

Pria dewasa itu tersenyum sekilas menatap lekat wajah kedua anaknya sebelum menghilang di balik pintu.

.

"Berhenti!"

Para komplotan itu menengok kearah tangga, mereka sontak tertawa saat orang yang mereka cari akhirnya muncul dengan sendirinya tanpa harus susah payah mencari ke seluruh mension.

RAVANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang