chapter 39

76 4 7
                                    

Setelah menyelesaikan urusan nya dengan Vana, Rava kembali ke mension dengan perasaan campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyelesaikan urusan nya dengan Vana, Rava kembali ke mension dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi Rava senang karena bisa memperjelas hubungan nya dengan Vana tapi di sisi lain Rava bingung harus bagaimana ia menjelaskan semuanya pada Uncle nya nanti. Jelas uncle nya itu akan menentang keputusan nya karena telah menyeret orang lain masuk kedalam hidupnya.

Tin..tin..tin..

Karin yang mendengar suara klakson mobil segera berlari ke arah pintu mension untuk membukakan pintu untuk adiknya.

"Rava." Karin memeluk adiknya itu erat sebelum menggiring nya masuk kedalam ruang keluarga. Di dalam ruang itu sudah ada uncle nya John dan beberapa anak buah kepercayaan nya.

"Uncle, ada apa ini? Kenapa semuanya berkumpul disini?" Rava bertanya sambil mendudukkan dirinya di sofa samping Karin.

Bukannya menjawab John malah terdiam sambil menatap Rava dengan tatapan intimidasi.

"Uncle, ada apa?" Tanya Rava lagi.

"Rava."

"Yes, uncle."

"Apa kamu mempunyai hubungan dengan Vana?"

"A..apa maksud uncle? Tentu saja aku mempunyai hubungan dengan Vana. Bukannya itu juga rencana dari uncle?" Jawab Rava gugup.

"Bukan itu maksud ku."

"Lalu?"

"Aku tidak bertanya tentang hubungan yang kau jalani atas dasar perintah. Tapi aku bertanya tentang hubungan yang kamu jalani atas dasar keinginan mu sendiri, Rava!" Seru John sedikit membentak.

"Jawab Uncle! Apa kamu benar-benar sudah mencintai gadis itu?!"

"Maaf, uncle." lirih Rava

"Aku sudah berusaha menahan perasaan ku sendiri, uncle. Tapi tetap saja hati tidak bisa berbohong. Aku sudah mulai mencintai gadis itu uncle. Maaf kan aku karena sudah melanggar perintah mu." Jelas Rava tegas.

"Rava.."lirih Karin.

"Omong kosong!" Bentak John.

"Cerita tentang perasaan dan cinta itu omong kosong, Rava! Kedua perasaan itu hanya bisa menjadi boomerang untuk kalian! Apa kalian tidak bisa mengerti itu?!"

Brak..

John menggebrak meja di depan nya dengan kuat untuk melampiaskan emosinya. Ia tidak menyangka keponakan yang ia banggakan malah mengecewakan nya seperti ini.

Tidak masalah jika memang ponakannya itu menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi masalahnya hubungan yang Rava jalani sekarang itu tidak benar. Hubungan itu bisa menghancurkan rencana yang sudah mereka buat sejak lama. Gadis itu bisa menjadi penghancur segalanya dan John tidak mau itu terjadi.

"Uncle, ijinkan aku bersama Vana. Beri aku restu mu. Aku janji gadis itu tidak akan menjadi penghalang untuk kita." Ucap Rava masih berusaha membujuk uncle nya itu walaupun kemungkinannya sangat kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang