Pagi ini lapangan outdoor sekolah dipenuhi oleh para murid yang penasaran ingin menonton seleksi tim basket yang baru. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk melihat setiap seleksi basket karena olahraga basket itu juga menjadi salah satu ajang yang paling sering mengharumkan nama sekolah.
Dipinggir lapangan terlihat Rava bersama Sky dan kedua temannya Randa dan Aryan sedang menunggu giliran untuk seleksi. Rava sangat yakin ia akan lolos karena waktu ia masih tinggal di australia, ia menjadi salah satu tim inti basket pria di sekolahnya. Kehebatannya dalam memimpin tim basket harus patut diperhitungkan.
"Biar gue aja yang nyeleksi keempat orang itu." Ucap David menunjuk Rava yang sedang melakukan peregangan bersama Sky dan kedua temannya.
Adnan selaku ketua penyeleksi pun langsung protes tidak terima. Ini seharusnya menjadi bagiannya karena ia ketua tim basket yang dulu. Anggota lain tidak bisa melakukan seleksi.
"Gue ketua penyeleksi tim basket jadi lo nggak berhak nguji mereka." Ucap Adnan ketus. Ia muak dengan perlakuan David yang selalu semena-mena dan selalu ingin mengatur tim sesuai arahannya.
"Lo tau kan bokap gue siapa? Lo mau gue minta bokap gue buat berhenti jadi sponsor pertandingan klub basket disekolah ini. Gue sih nggak masalah yah tapi kalau sampai pak kepala sekolah nyalahin lo itu bukan urusan gue." Ucap David santai sambil memutar pelan bola basket ditangannya.
David diam-diam menyeringai puas melihat muka pucat Adnan. Memang kekayaan orangtuanya biasa ia andalkan hanya untuk mendapatkan apa yang dia mau. Pengecut memang tapi David tidak perduli.
"Terserah lo aja deh David. Gue udah muak sama orang yang terus-terusan berlindung dibalik kekayaan orangtuanya doang. Terserah lo mau ngapain. Mau lo seleksi kek, mau lo bubarin kek, gue udah nggak peduli." Ucap Adnan dingin kemudian pergi meninggalkan David yang tersenyum puas.
.
Sekarang giliran Rava dan Sky yang mengikuti seleksi. Mereka sempat tidak menyangka kenapa malah David yang menyeleksi tapi melihat seringai David Rava sadar kalau ini memang sudah direncanakan.
Para murid yang melihat itu pun langsung heboh. Mereka menyangka David dan teman-temannya sengaja melakukan ini agar bisa mempermalukan Rava.
"Jika kau ingin mundur, mundur saja." Ucap Rava pelan pada Sky. Ia sangat tau seleksi ini akan menjadi seperti apa. Ia tidak mau orang lain menjadi korban karena satu tim dengannya.
"What do you mean bro?" Sky menoleh kasar kearah Rava yang terlihat menatap tajam kearah David yang seperti menghinanya di tengah lapangan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANA [ON GOING]
Teen Fiction⚠️Banyak kata umpatan⚠️ ⚠️Terdapat banyak adegan pembunuhan⚠️ Rava, hanya seorang anak kecil biasa sampai akhirnya datang sekelompok orang bersenjata membunuh kedua orangtuanya hingga merubah kehidupannya sepenuhnya. Semua tujuan hidupnya hanya terp...