chapter 34

15 5 7
                                    

"Karin, bagaimana kabar perkembangan stasiun itu?" Tanya John pada Karin yang sedang sibuk mengotak-atik komputer nya didalam ruangan khusus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karin, bagaimana kabar perkembangan stasiun itu?" Tanya John pada Karin yang sedang sibuk mengotak-atik komputer nya didalam ruangan khusus.

"Belum ada info terbaru yang aku dapatkan, uncle.  Tapi semalam salah satu anak buah mu memberi kabar kalau stasiun itu akan beroperasi hari ini." Ucap Karin tanpa melepaskan pandangannya dari komputer.

"Hari ini? Untuk apa mereka mengoperasikan stasiunnya hari ini. Apa rencana yang mereka buat akan mereka jalan kan hari ini?" Tanya John

"Aku juga tidak tau uncle. Tapi untuk jaga-jaga aku sudah mengirim Rava untuk memeriksa stasiun itu." Ucap Karin lagi dengan tangan yang masih sibuk mengotak atik komputernya.

"Bagus tetap awasi stasiun nya." titah John yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Karin.

Dengan sigap Karin mengambil satu laptop nya lagi dan segera meretas semua Cctv yang berada didalam stasiun maupun yang ada didalam gerbong kereta.

Inilah keahlian Karin. Berkutat dengan teknologi setiap hari adalah pekerjaannya. Sudah banyak alat canggih yang sudah dia ciptakan dan tentu saja alat-alat itu yang akan membantu Rava saat memeriksa lokasi maupun melaksanakan misi-misi yang uncle mereka perintahkan.

Jika Rava bertugas dengan turun langsung ke lokasi maka Karin akan menghandle Rava dari kejauhan dengan komputer kesayangannya.

"Unce!" Panggil Karin panik.

"Ada apa?" John yang baru saja akan keluar dari ruangan khusus itu segera berbalik berlari menghampiri Karin yang terlihat panik mengotak-atik komputer nya.

"Kurasa ucapan anak buah uncle benar. Lihat, selain kamera cctv umum, ada juga kamera lain. Ini jelas bukan kamera milik stasiun." jelas Karin menunjuk beberapa kamera berukuran kecil yang berada tak jauh dari kamera Cctv yang sudah dia retas.

"Damn it! Marko sialan itu benar-benar licik!" Umpat John meremas rambutnya frustasi.

"Karin, cepat hubungi adikmu!" Sambungnya

"Iya uncle." Dengan cepat Karin mengambil handphone nya dan segera mencoba menghubungi Rava.

Tutt..tutt..tutt...

"Uncle, tidak diangkat." Ucap Karin panik.

"Hubungi lagi!"

Tutt..tut..tut...

"Uncle, tidak diangkat juga!" Teriak Karin semakin panik.

RAVANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang