Rava Pov_
Aku memaksimalkan kecepatan mobil berwarna putih ini sesaat setelah tiga mobil mulai mengejar ku di belakang sana. Dengan bantuan aplikasi google maps, aku terus mencari jalan untuk melarikan diri dari sekelompok orang yang mengejarku sejak beberapa menit yang lalu.
"Dua ratus meter di depan belok kiri."
Suara dari aplikasi google maps itu kembali membantuku mencari jalan tikus, saat belokan itu terlihat tanpa pikir panjang aku langsung berbelok dengan kecepatan tinggi hingga menimbulkan suara decitan ban mobil yang terdengar nyaring.
"Fuck!" Ucapku mengumpat kesal saat aku nyaris menabrak pembatas jalan, untung saja aku masih bisa mengendalikannya.
"Orang-orang ini benar-benar membuatku darah tinggi, damn it!" aku memaki dengan nada tinggi karena orang-orang yang mengejarku ini sudah berhasil memancing emosiku.
"Ternyata mereka serius mengincar Vana. Untung saja aku tidak pergi tadi malam dan bisa berpikir cepat seperti ini." Ucapku lagi dengan sesekali melirik kearah kaca spion untuk memastikan jarak antara mobilku dengan mobil para komplotan itu aman.
Mobil yang aku kendarai saat ini adalah mobil milik Naya. Aku mencurinya bukan tanpa alasan. Aku melakukan ini agar semuanya bisa selamat.
_Flashback On_
Rava berjalan santai keluar dari loby apartemen dan secara tidak sengaja ia melihat satu mobil mewah dan juga tiga mobil yang sepertinya anti peluru itu sedang di kelilingi oleh beberapa orang berseragam lengkap sedang memperhatikan gedung apartemen.
"Apa yang orang-orang itu lakukan disini?" Pikir Rava menatap curiga kearah komplotan itu.
Dengan cepat Rava bersembunyi di balik sebuah dinding dan memperhatikan gerak gerik mencurigakan dari orang-orang itu. Melihat orang-orang mulai berdiskusi, Rava segera memusatkan pendengarannya berharap bisa mendengar rencana mereka.
"Bos, kita sudah mengetahui letak apartemen gadis itu tinggal. Sekarang apa rencana bos selanjutnya?" Tanya salah satu dari mereka.
"Terus awasi mereka sampai mereka berangkat ke sekolah besok pagi. Setelah itu buntuti mobilnya dan cegat mereka di tengah jalan." Perintah bos itu.
"Baik, bos." Orang itu memberi hormat sebelum bosnya berbalik meninggalkan beberapa anak buahnya.
Setelah memberi perintah rincian, bos mereka itu pergi menggunakan satu mobil yang terlihat mewah di ikuti satu mobil anti peluru di belakangnya.
"Kalian semua masuk kedalam mobil masing-masing dan tetap awasi jika gadis itu tiba-tiba keluar dari apartemen nya." Perintah orang kepercayaan bos itu yang langsung dibalas anggukan oleh kelima pasukannya.
"Mereka mengincar Vana atau temannya yang lain? Jika mereka benar mengincar salah satu dari mereka mengapa mereka melakukan itu?" Guman Rava bingung.
"Suara bos dari pasukan tadi sepertinya tidak asing, tapi siapa?" Gumannya lagi.
Drtt...Drt...Drt...
Suara dari handphone Rava itu menarik perhatian salah satu dari anggota pasukan itu.
"Sial!" Umpat Rava melihat satu orang imulai mendekat kearahnya. Dengan gerakan pelan Rava berjalan kearah toilet untuk memancing salah satu pasukan itu. Ia harus membuat orang itu berpencar dari pasukanya yang lain agar tidak menimbulkan kegaduhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANA [ON GOING]
Teen Fiction⚠️Banyak kata umpatan⚠️ ⚠️Terdapat banyak adegan pembunuhan⚠️ Rava, hanya seorang anak kecil biasa sampai akhirnya datang sekelompok orang bersenjata membunuh kedua orangtuanya hingga merubah kehidupannya sepenuhnya. Semua tujuan hidupnya hanya terp...