"Rava kemana sih dari tadi ke toilet belum balik-balik juga." Gerutu Vana yang saat ini sedang mondar-mandir didepan pintu uks.
"Vana, lo duduk aja dulu nggak capek lo mondar-mandir kayak setrikaan gitu." Ucap Aulia yang sedang menyender manja di bahu Sky.
Vana menghembuskan nafasnya pelan kemudian berjalan lesuh kearah salah satu ranjang uks.
"Lo kenapa sih? Dari tadi gue perhatiin lo keliatan nggak semangat gitu padahal tadi lo fine fine aja." Tanya Aulia sambil menegakkan badannya.
"Gimana yah Lia, gue tuh sebenernya bingung sama perasaan gue. Gue ngerasa kalau Rava pergi tuh karena mau ngejar Naya." Ucap Vana sedikit berbisik.
"Maksud lo?" Aulia yang bingung pun segera menegakkan badannya dan beralih duduk didekat Vana.
"Lo curiga nggak sih kalau Rava sama Naya itu sebenernya ada hubungan?"
"What? kok lo bisa ngomong gitu? Lo emang punya buktinya?" Tanya Aulia kaget. Ia bahkan menarik Vana keluar dari ruangan karena ia tidak mau Sky mendengar pembicaraan mereka.
"Gue tanya sekali lagi sama lo, apa lo punya bukti kalau Rava sama Naya itu punya hubungan?" Tanya Aulia menggenggam salah satu tangan Vana.
"Gue.. gue nggak punya sih." Vana menunduk karena ia sendiri tidak bisa mengartikan perasannya saat ini.
"Terus gimana ceritanya lo bisa curiga sama mereka berdua Vana Angelina!" Ucap Aulia geram. Bisa-bisanya sahabatnya ini menuduh sahabatnya juga tanpa bukti.
Vana hanya menggelengkan kepalanya. Ia juga bingung kenapa ia bisa dengan mudahnya curiga begitu saja tanpa adanya bukti atau hal yang mencurigakan yang dilihat oleh mata nya sendiri. Andai saja ia pernah melihat Naya dan Rava bertemu secara diam-diam, itu pasti bisa ia jadikan bukti.
"Kenapa lo jadi diem gini? Otak lo udah nyambung balik? Iya?" Tanya Aulia ketus. Ia kesal tentu saja, kenapa Vana dengan mudahnya menuduh sahabat baik nya sendiri seperti itu padahal sebelumnya mereka tidak pernah bertingkah seperti ini.
"Yaudah maafin gue, gue sadar kalau gue udah keterlaluan nuduh Naya yang enggak-enggak." Vana semakin menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya.
Aulia menghembuskan nafasnya pelan sambil mendekati sahabatnya itu dan memeluknya. Sebenarnya ia juga bingung kenapa hubungan diantara mereka berempat bisa dengan mudah terpecah semenjak Rava masuk kedalam kehidupan Vana. Jika boleh jujur Aulia juga pernah mencurigai tingah Naya dan Rava tapi ia memendam rasa penasarannya itu sendiri karena tidak ingin membuat sahabatnya tidak nyaman. Lebih baik menunggu Naya menjelaskannya sendiri jika memang dia punya sesuatu antara dirinya dan juga Rava.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANA [ON GOING]
Teen Fiction⚠️Banyak kata umpatan⚠️ ⚠️Terdapat banyak adegan pembunuhan⚠️ Rava, hanya seorang anak kecil biasa sampai akhirnya datang sekelompok orang bersenjata membunuh kedua orangtuanya hingga merubah kehidupannya sepenuhnya. Semua tujuan hidupnya hanya terp...