2. ROUND 0.1 - An Attraction in The First Meeting

102 8 1
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

ⓇⓄⓊⓃⒹ ⓪.①
Round 0.1 = Past time

Paris, 3 tahun yang lalu.

            Sebuah pesta privat mewah tengah diadakan di sebuah yacht yang kini  berlayar di tengah laut. Freddy Hans, seorang teman dekat Edric yang menyelenggarakan pesta privat ini. Orang-orang yang menghadiri pesta tersebut adalah orang-orang yang memiliki hubungan dekat dalam bisnis keluarga mereka. Bisnis-bisnis keluarga yang membentuk 'kerajaan' besar di bidang ekonomi.

            Sebenarnya, tanpa diundang pun, Edric pasti akan datang, karena mungkin di tempat ini dia akan menemukan sasaran buruannya yang baru. Karena pada dasarnya, dimanapun Edric menapakkan kakinya, disanalah para wanita akan tertarik dan berusaha mencuri perhatian Edric. Secara natural pula Edric akan berbaur bersama orang-orang, baik dari kalangan yang sudah ia kenal sejak lama, maupun kalangan baru.

            Layaknya seekor singa yang menajamkan indra penglihatannya, Edric mengabaikan orang-orang yang berkerumun di sekitarnya dan lebih memilih menikmati apa yang ia lakukan sendiri—meminum wine dan mengitarkan pandangan—hingga ia menemukan hal menarik di lantai bawah. Seorang wanita yang duduk sendirian di meja bar. Tersenyum miring, dengan sopan dan lembut, Edric menyingkir dari kerumunan orang-orang dan menghampiri sang wanita yang dilihatnya.

            "Cukup merasa bersenang-senang?"

            Annabeth yang tadinya menikmati waktu sendirinya, kini didatangi oleh seorang pria yang tidak dikenalinya. Yah, walaupun pada dasarnya ia juga hampir tidak mengenali orang-orang di sini. Tapi, karena ini undangan privat dari Freddy, ia tidak bisa menolaknya. Menolehkan kepalanya, kini Annabeth bisa melihat raut wajah pria yang tengah tersenyum sopan padanya. Ah, lebih tepatnya, senyuman yang tampak sedang merayu.

            Satu sudut bibir Annabeth terangkat, kemudian mengedikkan bahunya santai. Sorot matanya pun terlihat seperti orang yang akrab dan ramah. Walaupun beberapa saat kemudian, Annabeth mengitarkan pandangannya seolah ia merasa terganggu dengan situasi seperti ini. berbeda dengan edric yang menganggap wanita di depannya sedang kebosanan.

            "Pesta ini terasa membosankan, bukan begitu?" Edric kembali berbicara.

            Sekali lagi, Annabeth menolehkan kepalanya, kemudian dengan tersenyum sopan, ia menjawab, "aku lebih menikmatinya di sini."

            Tegas namun lembut di saat yang bersamaan. Edric tidak percaya kesan pertamanya pada wanita di depannya ini sangat menarik. Bukankah itu seperti daya tarik tersendiri, dan Edric menyukainya. Karena itu, Edric mengulurkan satu tangannya.

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang