15. Round 10: Starting The Game, Starting New Life

77 5 0
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

"Aku dan Edric sudah berteman lama sejak kami berada di high school yang sama di Paris. Bukankah itu hal yang wajar jika aku masih berhubungan dengannya sampai sekarang?"

            Tidak ada kebohongan di dalam ucapan Evelyne. Ia bahkan tidak ragu saat mengatakannya. Annabeth yang duduk di samping Evelyne hanya terdiam mendengarkan, sementara Hayden tetap menatap kesal Evelyne, dimana menurutnya Evelyne terlalu berbelit.

            "Katakan dengan lengkap dan jujur, Eve."

            Tentu saja Evelyne semakin kesal dengan sikap Hayden seolah pria itu sedang dikejar olleh sesuatu dan memaksa Evelyne untuk membocorkan semua kehidupan masa lalunya.

            "Apa sebenarnya yang kau bicarakan? Seharusnya kau juga tahu aku pernah satu sekolah dengan mereka semua, kan? Kau pikir aku sedang berbohong, begitu?"

            Hayden masih menatap lurus Evelyne. "3 tahun yang lalu, Evelyne. Apa saja yang kau lakukan selama di Paris?"

            "Bermain bersama teman-temanku, lalu bekerja? Ah, kalau begitu kau sudah tahu siapa saja mereka, kan? Jadi, kurasa aku tidak perlu memberitahu lebih lengkap lagi. selain itu, kau tidak lupa, kan, pekerjaanku adalah sebagai model bebas."

            Evelyne mengedikkan bahunya dengan santai kemudian. Ia bersikap seolah ia tidak peduli dengan apapun. Toh, Evelyne tidak mengatakan kebohongan.

            Di saat Hayden hendak berbicara lagi, Annabeth langsung menghentikannya dengan mengangkat satu tangannya. Annabeth tidak tahu apa yang Hayden sedang coba lakukan sekarang, dan ia merasa pusing hanya dengan memikirkannya.

            "Stop. Hentikan, kalian semua. Apapun yan sedang kalian bicarakan ini, aku tidak punya keinginan untuk mendengarnya lagi."

            "Tapi, Anna...." Hayden masih berusaha memberitahu Anna. Tapi, lagi-lagi Anna menghentikannya dan meliriknya seolah memberi peringatan.

            "Hayden. selama hal itu tidak membahayakanku, tidak perlu kita bahas lagi ke depannya. Ingat itu baik-baik."

            Setelahnya, Annabeth berdiri dan meninggalkan Hayden serta Evelyne ke kamar tidurnya. Fisiknya cukup lelah setelah bekerja seharian di kantornya, ia rasa pikirannya tidak akan sanggup lagi menanggung segala beban yang sudah ditanggungnya beberapa hari belakangan ini. Karena itu, Annabeth rasa ia hanya harus mengikuti alur dan bertindak seperti seharusnya.

            Evelyne menatap punggung Annabeth sekilas sebelum berdecih.

            "Ah, pantas saja Edric mencariku dan memaksaku memberi info tentang Anna setelah ia mengetahui status keluargaku dan Anna. Anna begitu memercayaimu, karena itu kau yang menutup akses pencariannya, kan?"

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang