13. Round 8: The Devil's Rotten Game

100 5 0
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Rapat mingguan baru saja selesai, kini Annabeth dan Sherine berjalan berdampingan keluar dari ruangan. Begitu mencapai ruangan kantornya, seorang sekretarisnya yang lain berdiri dan memanggil Annabeth. Ia mengatakan jika ayah Annabeth tengah menunggu Annabeth saat ini.

"Papa? Kenapa Papa datang sendirian? Dia juga tidak memberitahuku sebelumnya. Baiklah, terima kasih." Annabeth menanggapi dengan senyumnya di akhir.

"Kenapa Tuan Elmar datang kesini?" Sherine turut terheran dengan kedatangan ayah Annabeth yang tiba-tiba. Karena yang Sherine ketahui sebelumnya adalah ayah Annabeth selalu datang bersama istrinya. Selain itu beliau akan selalu memberi kabar pada Annabeth, mengingat Annabeth yang selalu berada dalam kesibukan. Ayahnya itu khawatir jika ia akan mengganggu pekerjaannya dan membuat Annabeth tidak nyaman.

"Entahlah. Mungkin ada hal penting yang mendesak. Aku akan masuk dulu, tolong buatkan minum untuk Papa."

Setelah Sherine menyanggupi permintaan Anna, Anna memasuki ruangannya dan melihat sang ayah sedang membaca koran di salah satu single sofa.

"Papa, ada apa jauh-jauh kemari tanpa memberi kabar?" Annabeth tersenyum seraya menghampiri sang ayah dan duduk di sofa lainnya.

"Yah, kebetulan papa juga ada urusan di luar. Apa rapatnya berjalan dengan lancar?" tanya sang ayah.

Annabeth menggangguk antusias dengan senyumnya. "Ya. seperti biasanya."

"Itu bagus." Seperti biasanya, Duke Elmar akan selalu memberi tanggapan dengan raut wajah bangga pada putrinya.

Tiba-tiba, gelagat sang ayah yang Nampak seperti ragu dan gelisah membuat Anna menyadarinya saat itu juga. Gelagat seperti orang yang tengah dilanda kegelisahan dan ragu untuk mengatakannya pada orang yang bersangkutan.

"Papa, apa ada hal yang ingin dibicarakan?" tanya Annabeth.

Duke Elmar tampak terdiam sejenak sebelum tersenyum santai.

"Bagaimana hubunganmu dengan Tom sejauh ini?" akhirnya pertanyaan basa-basi ini yang terlontar.

"Dia baik dana berdedikasi dengan pekerjaannya. Kurasa dia adalah calon yang tepat untukku, Papa. Papa juga atidak perlu terlalu khawatir. Ah, dia juga membantuku banyak akhir-akhir ini."

Sebenarnya, Annabeth cukup terkejut ketika ayahnya menanyakan hubungannya dengan Tom. Selain itu, jika membicarakan masalah hubungannya dengan Tom, mereka akan selalu berbagi cerita itu di rumah bersama sang ibu. Karena itu, Annabeth masih merasakan kejanggalan di sini.

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang