꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂
꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂
"Bu-bulan madu? Apa itu memang diperlukan?"
Pagi ini, Annabeth bersama kedua orang tuanya sedang sarapan bersama. Pagi itu terasa tenang hingga saat sarapan pun, Anna masih sanggup membuat dirinya kenyang dengan perasaan bahagia di wajahnya. Namun, begitu ia selesai makan, ia hampir saja dibuat tersedak dengan pertanyaan Martha, sang ibu, yang menanyakan tentang bulan madu setelah pernikahan.
"Anna, kau ini bicara apa. Bagaimana bisa kau sendiri malah bertanya seperti itu?" Martha mengerutkan keningnya. Entah karena anaknya ini terlalu gugup atau memang belum memikirkannya, tapi tentu saja sebagai seorang ibu ia ingin anaknya bisa sedikit menikmati kehidupan yang bahagia.
"Jangan bilang... kau akan langsung datang kerja setelah hari pertama menikah."
Dugaan serta tampang memicing sang ayah yang ditujukan pada Anna membuat Anna sendiri gugup dan terdiam. Benar saja, mereka pastis udah bisa menduga hal ini terjadi.
"Well, itu karena aku belum membicarakannya dengan Edric, tapi tentu saja aku akan.... Pergi bulan madu." Akhirnya, Anna menyerah. Ia tidak bisa mengatakan alasan yang sebenarnya, ataupun membantah ucapan kedua orang tuanya. Lagipula, pada akhirnya pun Anna hanya melakukan semua ini demi orang tuanya. Walaupun begitu, tetap saja Anna merutuki situasi ini di dalam hatinya.
Pagi itu, mood Anna benar-benar berubah. Senyumnya yang terus ia paksa di depan kedua orang tuanya membuatnya merasa canggung dan aneh. Ia tahu tidak seharusnya ia bersikap kekanakan seperti ini, tapi apa boleh buat hatinya tidak bisa melakukan seperti yang ia inginkan. Saat berangkat ke kantor pun, Annabeth terus memikirkan bagiamana ia bisa mendiskusikannya dengan Edric nanti. Bisa saja Edric akan menggunakan kesempatan emas ini untuk berbuat hal aneh lainnya, kan?
Di lain sisi, akhirnya Anna memutuskan untuk pergi berlibur untuk semalam bersama Sherinne, Taylor, dan Hayden keesokannya. Tentu saja rencana ini akan ia rahasiakan dari Edric. Lagipula, bagi Anna, Edric bukanlah orang penting yang harus mengetahui segala aktivitas Anna. Jadi, ia rasa hal itu tidak perlu dipusingkan nantinya.
"Hubungi Taylor, tanya dia untuk meliburkan diri untuk semalam saja besok. Saat pulang nanti, ayo kita belanja bersama."
Benar. Annabeth juga seorang wanita. Cara paling tepat dan ampuh untuk mengobati perasaan buruknya adalah dengan berbelanja.
***
Sore hari setelah Anna, Hayden, dan Sherinne menyelesaikan pekerjaan mereka semua, sesuai rencana, kini mereka berada di pusat supermarket kota untuk belanja beberapa kebutuhan. Sejujurnya, hal ini tidak diperlukan, karena lagipula mereka hanya akan menginap semalam di hotel yang sudah akan menyediakan semua keperluan mereka. Semua ini hanya sebatas menuruti permintaan Anna yang bertindak sesuai suasana hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL's Game (ON GOING)
Romance#The Heirs Series (4th) Sejak pertemuan pertama itu, Edric Charles Davidson, tidak pernah menyadari jika ia sendiri yang sudah memulai permainan berbahayanya. Hanya karena ketertarikannya dengan seorang wanita yang tidak di ketahui kehidupannya, wan...