34. Round 29: Unprovoked

16 1 0
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Setelah menghabiskan waktu bersama Annabeth, Evelyne memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Annabeth meminta Hayden untuk mengantar sepupunya itu. Dari balkon kamar atasnya, Annabeth mengamati kepergian mobil yang dibawa Hayden mengantarkan Eve pulang. Dari atas sana juga ia bisa melihat jika Edric masih berada di rumah ini.

Benar saja. Karena beberapa detik kemudian, Edric memasuki kamar tidurnya dan menemukan Anna yang masih berada di balkon berdiri memunggunginya. Annabeth yang berlum menyadari keberadaan Edric di belakangnya, membuat Edric bisa dengan mudah melakukan semi back hug. Sejenak, Edric bisa merasakan tubuh Anna yang terkejut.

"Kenapa kau tidak istirahat?" tanya Edric dengan penuh perhatian.

Annabeth kemudian membalikkan badan dan menatap lurus Edric.

"Kenapa kau masih disini?"

Mendengar jawaban pertanyaan Anna, membuat Edric tertawa renyah. Ia kemudian melirik jemari Anna dan mengusapnya pelan. Lebih tepatnya, ia mengusap jari manis Anna dimana cincin pertunangan mereka melingar dengan cantik.

Annabeth ikut melirik pada arat lirikan mata Edric, jemarinya.

Tanpa menatap Anna, Edric kemudian berkata, "aku hanya ingin menyampaikan... pekerjaan mendadak yang penting itu, sudah terurus dengan baik."

"Ah, baguslah kalau begitu. lalu?"

Annabeth terlihat datar dan tidak peduli. Tersenyum penuh arti, Edric mengangkat kepalanya dan menatap Anna. Ia kemudian dengan tiba-tiba menjatuhkan kepalanya pada bahu kanan Anna dan terduduk di tralis balkon.

Terdengar helaan napas Edric. Walaupun begitu, Anna tetap terdiam tidak tahu apa yang terjadi. Anna mengerutkan keningnya, lalu berusaha mendorong kepala Edric menjauh dari bahunya.

Tapi, Edric justru malah memeluk tubuh Anna hingga melekat pada tubuh Edric. Melihat perlakuan Edric yang mengendus leher Anna dan memeluk erat tubuhnya itu, Anna menghela napasnya.

"Sudah berapa lama kau tidak melakukannya?"

Edric tertawa sinis mendengar pertanyaan sarkas Anna. ia tahu pasti saat ini Anna berpikir Edric menginginkannya. Walaupun Edric benar menginginkannya pun, Edric tidak menyangka beginilah cara Anna menyindirnya.

"Isi pikiranmu masih seperti itu, ya?"

"Apa ada hal lain yang bisa kupikirkan selain hal itu?"

Sejujurnya, Anna menjadi kepikiran dengan ucapan Evelyne dan Dennis di saat yang bersamaan. Karena itu, kini otaknya benar-benar membuatnya kelelahan dalam peperangannya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang