22. Round 17: Weakness and Past

33 1 0
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Hari diantara hari yang ditunggu dan tidak ditunggu Annabeth. Kini, Annabeth, Taylor, Sherinne, dan Hayden sudah tiba di tujuan mereka akan bermalam. Rencana bermalam untuk semalam berubah menjadi 2 malam. Itu pun sudah hasil kesepakatan final yang sudah Sherinne dan Annabeth dapatkan, karena merekalah yang sudah membujuk Anna untuk melebihkan hari liburan mereka.

            Mulai dari membereskan barang-barang mereka, sampai mengunjungi daerah sekitar hotel yang begitu menarik perhatian seorang Annabeth. Bagi Annabeth yang lebih suka kehidupan lebih tenang dan damai, ia begitu menyukai suasana di kota ini. Karena terlalu menikmati suasana di sini, mereka bahkan tidak sadar waktu sudah malam dan waktu sehari benar-benar digunakan seperti melakukan healing untuk Annabeth.

            Tiba-tiba, Annabeth menghela napas kasar. "Jika saja mama mengijinkanku bermalam lebih lama lagi." lagi-lagi, Anna merajuk masalah liburan ini lagi.

            "Anna, bahkan seharusnya kau sudah sibuk mengurus pernikahanmu saat ini. Bukannya bersantai dan melepas tanggung jawab itu." Taylor, temannya yang terlalu dewasa dan tertutup ini, mulai mengomeli Anna.

            Anna melirik pada Sherinne dengan bibir terkatup rapat, kemudian memberi sinyal padanya untuk membantunya. Sherinne yang mengerti maksud lirikan Anna, kemudian berdeham.

            "Ehm, banyaknya pekerjaan di kantor membuat Anna melupakan hal kecil itu. Bahkan, Anna sudah bekerja pagi, siang, dan malam supaya tidak ada halangan saat hari H nanti." Bela Sherinne kemudian.

            "Bagaimana dengan gaun pengantinnya? Sepertinya, kau juga belum menyiapkannya, kan? Jika Edric yang menyiapkannya sendiri, bukankah dia harus melihat contoh saat kau memakainya?"

            Taylor yang tidak berhenti mengomeli Anna membuat Anna kembali terdiam tak berkutik. Anna tahu seharusnya ia mengambil bagian untuk mencoba gaun pengantin, tapi bahkan pria itu tidak menghubunginya, jadi Anna tidak perlu merasa repot untuk merasa bersalah atau menghubunginya lebih dulu hanya karena masalah kecil yang katanya akan diatasi semua oleh pria itu, bukan?

            Sementara itu, pembicaraan mengenai persiapan pernikahan Annabeth dengan Edric ini membuat Edric terdiam dan menatap Anna dengan tatapan tak terbacanya. Walaupun ia bisa menerima keputusan Anna sejak awal, tapi ia masih merasa keberatan di satu sisi untuk membiarkan Anna memainkan permainan yang berbahaya ini.

            "Ah, hum, entahlah." Lagi-lagi, Anna menjawab dengan nada tak pedulinya.

            Jawaban terlampau tidak peduli itu membuat Sherinne dan Taylor hanya menggelengkan kepalanya, tak bisa berbuat apa-apa lagi.

            "Tapi, menurutmu..... bagaimana perlakuan sosok Edric padamu?" tanya Sherinne tiba-tiba. Mendengar pertanyaan pendapat itu membuat Anna mendengus.

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang