26. Round 21: Allies

17 1 0
                                    


꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Saat ini, para pria sedang asyik bermain sendiri di arcade room. Sementara itu, di ruangan yang sama, Hannah sedang membantu Roxanne menata makanan yang Hannah bawa dari dapur sebelumnya. Hannah benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Annabeth yang terlihat sangat anggun dan berkelas itu.

            "Wah, aku benar-benar tidak menyangka dia terlihat begitu luar biasa lebih dari yang aku bayangkan." Celetuk Hannah.

            Roxanne tersenyum, tahu apa yang Hannah pikirkan. "Well, aku tidak pernah mencoba membayangkan gadis seperti apa yang bisa membuat Edric melakukan hal sejauh ini."

            "Walaupun aku tidak bisa memahami kenapa ia bisa menerima Edric begitu saja, tapi aku yakin dia tidak melakukannya untuk dirinya sendiri. menurutmu, apa dia punya alasan lain?" Hannah benar-benar tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk tidak bertanya.

            "Kalau kau sepenasaran itu, kenapa tidak kau tanyakan sendiri saja?" Roxanne terkekeh, sementara Hannah kembali terdiam memikirkan usul Roxanne.

            Di tengah kesibukan mereka menata makanan itu, Anna datang untuk membantu.

            "Aku akan membantu kalian. Rasanya tidak enak jika aku sendiri hanya duduk." Ucap Anna tesenyum lembut.

            "Astaga, Dasar edric itu. padahal aku suda sengaja tidak mengganggumu berpikir Edric akan sangat lengket padamu. Dia pasti sudah terlalu asyik bermain dengan yang lainnya. Tolong, kau maklumi sifatnya yang terlalu loyal pada teman-temannya itu, ya." Roxanne berusaha meminta pengertian Anna agar Anna nyaman berada di sekitar mereka.

            Sesungguhnya, Anna tidak memikirkan prasangka apapun selain merasa bosan karena Hayden juga tidak membalas pesannya. Anna mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian tersenyum singkat menanggapi.

            "Dia malah membuatmu kesepian begini. Benar-benar tidak cocok dengan ucapannya yang terdengar sangat ingin mengganggumu." Sambung Hannah yang terdengar begitu ambigu. Karena ucapannya yang terlalu ambigu itu, membuat Anna tidak bisa menanggapi dengan kata-kata, melainkan senyum kosongnya.

            Selesai menata makanan itu, mereka kembali duduk di sofa yang ada di sudut ruangan dan menikmati waktu dengan berbincang.

            "Omong-omong, berapa usia kandunganmu, Anne?" tanya Annabeth.

            Sebenarnya, sejak awal ia melihat Roxanne, ia selalu teringat dengan Elizabeth. Perut yang sudah terlihat membesar dan bagaimana Felix terus menjaga dan perhatian pada Roxanne benar-benar menjadi perhatiannya.

            "Kurang lebih 8 bulan. Kalau dihitung sesuai jadwal, tengah bulan besok dia akan lahir." Jawab Roxanne dengan senyumnya yang merekah.

            "Wah~ aku sampai tidak sadar waktu sudah secepat ini. Melihat kau yang justru banyak melakukan aktivitas daripada berdiam di rumaha sampai sekarang." Hannah menanggapi dengan sedikit menyindir Roxanne yang memang tidak pernah ingin berdiam diri di rumah.

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang