24. Round 19: Warning of Danger Signs

37 1 0
                                    

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂꧁꧂

Alhasil, di sinilah mereka semua berada. Kamar hotel Anna dengan Edric yang dibiarkan duduk sendiri di sofa panjang, sementara Anna duduk di sebuah single sofa di sampingnya. Hayden duduk di seberang Edric dengan kursi duduk terpisah. Taylor dan Sherinne yang merasa seperti pihak asing hanya mengamati dari ruang tidur tidak berani ikut campur urusan mereka bertiga yang tampak menegangkan.

            Hayden masih menatap malas pria di seberangnya itu. Berbeda dengan edric yang menatap dengan kebencian pada Hayden. Sementara mereka saling beradu pandang, di antara mereka Anna hanya duduk dengan menahan ekspresi datarnya.

            Setelah beberapa menit lamanya mereka terjebak dalam perang kesunyian, Edric mengangkat sebelah tangannya, lalu melirik jam tangan yang melingkar di sana.

            "Kita tidak punya banyak waktu untuk menginterogasi diriku di sini. Annabeth, kita harus pergi sekarang."

            Edric sudah mengambil posisi berdiri, sementara Anna mendengus karena baru saja pria itu benar-benar memberinya perintah tak terbantahkan. Anna yang tidak ingin menimbulkan keributan di sini, terlebih bagaimanapun juga Anna tidak punya alasan lain untuk menolak ajakan pulang bersama Edric.

            Akhirnya, Annabeth menarik kopernya keluar setelah berpamitan dengan Taylor dan Sherinne yang masih berdiri di ambang pintu kamar. Anna hanya melempar senyum pada Hayden sebelum berlalu melewatinya. Namun, Hayden masih belum bisa membiarkan Anna pergi bersama Edric dan mencekal lengan tangan Anna.

            Edric yang melihatnya dengan tidak suka akhirnya kembali angkat bicara.

            "Oh, Tuan Elmar tidak akan menyukai hal seperti ini, Hayden. Aku ini," Edric kemudian berjalan mendekati Hayden. "ca.lon.tu.na.ngan sekaligus ca.lon.su.a.mi.nya." lanjut Edric dengan penuh penekanan pada beberapa kata pentingnya. Ia kemudian tersenyum miring saat ia merasa berhasil mengintimidasi Hayden, kemudian menoleh kembali pada Annabeth.

            "Annabeth?"

            Edric seolah sedang meminta persetujuan Anna. Ralat, Edric sedang meminta Anna untuk menyetujuinya.

            "Sampai bertemu besok, Hayden."

            Setelah mengatakan kalimat perpisahan itu, Edric kemudian merangkul pinggang Anna dan keduanya berjalan keluar bersama. Samar-samar, Edric tersenyum sinis.

            "Harusnya kau tidak perlu sampai kemari hanya untuk menjemputku pulang." Celetuk Anna begitu mereka memasuki lift.

            Terdengar suara tawa yang menyebalkan dari Edric. "Pulang? Apa aku mengatakan kita akan pulang?"

The DEVIL's Game (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang