09. Bersih-bersih

5.2K 599 31
                                    

Jangan lupa buat ninggalin vote sama komennya ya manteman (>^ω^<)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa buat ninggalin vote sama komennya ya manteman (>^ω^<)

🌙🌙🌙

Setelah selesai mandi dan merapikan tempat tidur, Afika duduk di sofa ruang tamu. Ia melihat Afkar yang keluar dari kamar dan menuruni anak tangga perlahan. Hari ini adalah hari minggu, Afkar yang libur memutuskan untuk mengajak sang istri membersihkan rumah mereka.

Afkar yang menyadari bahwa gadis itu terus memperhatikannya daritadi langsung bertanya, "ngeliatin apaan sih, sampe segitunya banget?"

Afika spontan membuang muka, sedikit melirik pada Afkar dan ternyata pria itu masih menatapnya datar tanpa ekspresi.

Ia benar-benar malu, kembali beralih fokus kepada TV yang menyala. Afkar pun menggeleng kecil, merasa lucu dengan tingkah laku gadis tersebut.

"Kita nyapu dulu, abis itu ngepel. Bagi tugas, lo mau bagian mana?" tanya Afkar berjalan mengambil alat bersih-bersih yang ada didapur.

Afika menoleh, "eum.. Ruang tamu aja deh," jawabnya.

Afkar pun memberikan sebuah sapu dengan tangkai berwarna biru itu pada Afika. Gadis itu bangkit, mengambil benda tersebut lalu kembali menyorot Afkar.

"Kenapa, sayang?" tanya sang pria.

Afika menatapnya tajam, "bacot!" ketusnya datar.

"Canda ae lah! Kenapa, Fik?"

"Gue bagian ngepel aja deh, capek."

"Ya udah, gue mau nyapu dulu. Lo beresin barang-barang gak berguna di dapur gih," ritah Afkar.

"Sekalian lo nya juga ya?"

"Hah? Kenapa?" heran Afkar menatapnya.

"Lo kan gak berguna," ledek gadis itu yang langsung saja berlari kedapur meninggalkan Afkar yang berteriak karena kelakuannya.

Usai sibuk masing-masing diruangan yang berbeda, Afika pun membuang plastik yang berisikan sampah tersebut ke depan rumah lalu kembali masuk melihat Afkar yang masih sibuk menyapu ruang tamu.

"Kita nyewa pembantu aja kali, ya?" tanya pria itu seketika berbalik menatapnya.

Afika berdiri menyerong, menyorot pria itu dengan wajah yang datar, "jangan!" lontarnya.

"Kenapa?"

"Nanti malah kek di sinetron-sinetron, pembantunya selingkuh sama majikan gimana? Gak mau lah gue!"

Pasutri Bobrok [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang