27. Rencana

4.2K 520 58
                                    

Jangan lupa buat ninggalin vote sama komen nya manteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa buat ninggalin vote sama komen nya manteman.. ( '◔ ‸◔')
Jangan jadi silent readers please.. (╥_╥)

🌙🌙🌙

"PAGIKU CERAHKU, MATAHARI BERSINAR!!!"

"AFIKA, BERISIK!!!" teriak Afkar sambil menutup telinga.

"KU JINJING TAS HITAMKU, DITANGAN!!!"

"ALLAHU AKBAR, DIEMM!!!"

"SELAMAT PAGI SEMUA, KU NANTIKAN DIRIMU!!!"

"DIEM, AFIKA."

"DI DEPAN RUMAHKU, MENANTIKAN KAMU!!"

"AFIKA DI-"

"AFKAR KU TERSAYANG.. AFKAR KU TERCINTA! TANPAMU, APA JADINYA AKU? TAK BISA MAKAN SEBLAK, MAKAN YANG LAINNYA.. AFKAR KU, TERIMA KASIHKU!! MAKASIH URI DADDY, SAYA MERASA SANGAT TERHORMAT BERDIRI DI ATAS PANGGUNG INI!!" sosor Afika memotong ucapan Afkar.

Pria itu menepuk jidatnya sendiri, merasa capek melihat tingkah laku Afika yang tidak bisa diam daritadi. Kini, gadis itu tengah berdiri di atas kasur sambil memegangi sebuah guling, berangan-angan ia sedang menyanyi di atas panggung, tanpa peduli suaminya yang sudah bersiap-siap untuk pergi bekerja.

Sesaat kemudian, gadis itu pun melompat turun. Untung saja dengan sigap ditangkap oleh Afkar, pria itu benar-benar menjaga kondisi kandungan sang Istri karena takut akan terjadi apa-apa.

"Afika, ya Allah.. Bisa diem, nggak? Masih pagi loh ini," ucapnya melepas pelan dekapan itu.

"Mood aku lagi cerah, Mas. Mau tau gak, kenapa?"

"Kenapa, hm?" tanya Afkar lembut sambil memeluk pinggang sang gadis berjilbab biru malam.

Afika mengalungkan tangannya dileher pria itu sambil menjawab, "karena aku bakalan punya anak!!"

"Kalo udah tau gitu.. Kesehatannya di jaga, oke? Aku gak mau calon anak aku sakit."

"Kamu cuma perhatian sama calon anak kita doang?"

Afkar tertawa gemas lalu mencubit pipi wanita didepannya itu. Terlihat sangat manja dan lucu, "iya.. Kamu juga, ya. Nanti pulang mau aku bawain apa?" tanya nya.

"Seb-"

"Gak ada seblak," timpal Afkar memotong ucapan Afika.

Gadis itu memanyun, "buah anggur aja deh."

"Anak manis," Afkar tersenyum karena perlahan Afika mulai menurut padanya sekarang. Ia meraih kepala wanita itu lalu mengecup keningnya singkat, makin kesini Afkar semakin romantis saja, tak heran jika Afika betah bersamanya.

Pasutri Bobrok [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang