An Berulah

44.8K 3.3K 80
                                    

Bantu 60 K✨🖤

Happy Reading!!

Setelah satu minggu Bella berada rumah sakit kini dia sudah di perbolehkan pulang. Saat ini Bella sedang berada di dapur untuk membuat makan siang.

"Mom!"

Bella menoleh sambil mematikan kompornya.

"Kenapa?" tanya Bella.

"El mau es-krim."

"Minta sama Daddy ya, Mommy lagi masak," ujar Bella lembut.

El mengangguk semangat lalu berlari menuju kamar sang Daddy. Setelah membuka pintu yang dia lihat adalah Leon yang sedang tertidur pulas. Bagaimana tidak? Seminggu ini Leon sangat ketat menjaga Bella. Dia masih was-was dengan perempuan berinisial An.

"DADDY BANGUN!" El berseru di telinga Leon, membuat siempunya yang sedang tertidur pulas terlonjak kaget.

"Astaga! Bisa budeg kuping Daddy El!" gerutu Leon sambil menggosok telinganya yang berdengung.

El bocah itu malah menyengir tanpa merasa bersalah sedikit pun membuat Leon kesal.

"El kalo bangunin Daddy yang nyelo dong!"

"Salah siapa Daddy ngga bangun-bangun jadi El teriakin deh." ujar El dengan tampang watadosnya.

Leon mendengus. "El sekarang pergi deh, Daddy masih ngantuk El."

"No! Daddy jangan tidur lagi sebelum beliin El es-krim!"

"Sama Mommy aja. Daddy ngantuk El," ujar Leon sungguh dia ingin tidur dengan antem.

"Kata Mommy katanya harus sama Daddy"

"Bodoamat deh El, Daddy ngga denger!" seru Leon sambil menutup wajahnya dengan selimut.

"Huwa Mommy! Daddy jahat!" tangis El pecah.

Leon menghela nafas pelan. Dengan kasar dia menyibak selimutnya lalu menggendong El yang menangis.

"Jangan nangis El, nanti Daddy bisa di mutilasi sama Mommy kamu."

"Huwa! Pokoknya Daddy harus temenin El beli es-krim." ujar El sesegukan.

"Iya..iya nanti Daddy temenin. Tapi udah dong nangis nya, berabe kalo Mommy kamu denger."

Mata El berbinar dengan segera ia menghapus air matanya. Ia juga menghapus ingusnya dengan kaos Leon. Catat! Kaos Leon.

"Untung kamu anak Daddy El. Coba bukan, udah Daddy buang kamu ke empang." gerutu Leon dalam hati. Ia menatap nanar kaosnya yang basah terkena ingus El.

***

"

Hari ini mas ngga ke kampus. Ada urusan penting di kantor," ujar Leon saat mengantarkan Bella ke kampus.

"Ya udah, hati-hati di jalan ya."

Leon mengangguk lalu mengelus rambut Bella sayang. "Sampe kelas skripsi kamu baca lagi. Inget minggu depan kamu sidang."

"Iya, mas bawel!"

"Mas cuma ngingetin."

"Iya...iya, Bella masuk dulu." ujar Bella lalu menyalami punggung tangan Leon lalu keluar dari mobil pajero milik Leon.

Saat memasuki gerbang kampusnya, dia merasa heran kenapa tatapan mereka semua mengarah kepadanya? Bella mengendikan bahunya acuh. Sampai ucapan seorang siswi yang mampu membuat pertanyaan Bella terjawab sudah.

"Ngga nyangka ya, Dia ternyata ayam kampus."

"Sok kecantikan lagi!"

"Keliatan nya aja baik tapi ternyata busuk. Mana sama dosen idola kampus lagi."

"Pasti dia tuh yang kecentilan!"

Deg!

"Bella!" pekik Dira sambil menahan tubuh Bella yang hampir limbung.

"Jangan dengerin mereka Bel," timpal Celin sambil mengusap bahu Bella walau tersinggung senyum licik di bibirnya.

"Lo disini ngga salah. Karna apa yang di katain mereka ngga bener. Jadi lo ngga perlu dengerin."

Bella mengangguk lemah. Rasanya ia kembali down. "Kenapa mereka bisa ngatain gue kek gini? Darimana mereka dapet informasi itu?"

"Pas gue dateng sama Celin gue lihat mading yang ada artikel kalo lo itu ayam kampus. Terus ada beberapa foto lo yang keluar dari mobil pak Leon. Tapi tenang aja, poster sialan itu udah gue copot sama Celin."

Bella mengangguk lagi. "Makasih ya. Gue pengen pulang."

"Gue anterin," ujar Dira.

"Maaf ya gue ada urusan penting," ujar Celin di angguki Bella dan juga Dira.

Setelah kepergian Bella dan Dira, Celin tersenyum smirk.

"Permainan kecil gue aja lo udah down apalagi permainan yang sesungguhnya? Mungkin aja lo gila,"

***
Tbc

Vote gyus

Sorry gyus telat update. Hari ini bener-bener Author tuh lagi sibuk sama pernikahan kakak Author jadi baru sekarang sempet update😩

Bye-bye

Baby Ellard  ||Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang