_Happy Reading_
ಡ ͜ ʖ ಡ"Mas,"
Leon yang sedang menyetir menoleh kearah Bella. Pandangan istrinya lurus kedepan.
"Kenapa hm?" tanya Leon sambil mengusap rambut Bella sayang.
"Aku ngga tega liat Celin kaya gitu. T-tapi aku juga ngga suka tindakan nya selama ini. Kesalahan dia udah ngga bisa di tolerir lagi. Terlepas tiga tahun ini dia udah jadi sahabat aku." lirih Bella.
Leon menepikan mobilnya dipinggir jalan. Setelah nya dia memeluk Bella erat. "Dia pantas nerima balasan kejahatan nya selama ini. Dia itu udah gila, mas aja ngga yakin dia masih punya otak atau ngga."
Bella membalas pelukan Leon tak kalah erat. "Aku setuju apapun yang bakal mas lakuin buat Celin."
"Mas sayang kamu Bel," lirih Leon sembari mengecup kening Bella singkat.
"Udah tau. Sampe bosen aku dengernya,"
Leon terkekeh. "Ya udah nanti aku cari perempuan lain yang ngga bosen pas aku bilang sayang."
"Kamu mau mati!" pekik Bella.
"Bercanda Bel, dapet kamu aja udah bersyukur banget."
"Halah gembel!"
20 menit kemudian.....
"Orang-orang rumah pada kemana si? Kok sepi?" tanya Bella setelah turun dari mobil Leon.
"Ngga tau, kita cek kedalam aja."
Bella dan Leon mengangguk lalu membuka pintu utama rumah kediaman Alm. Dimas. Sepi, itulah yang mereka rasakan. Kemana semua orang?
Prok! Prok! Prok!
"Celin!" pekik Bella dan juga Leon.
Begaimana bisa Celin sudah berada dirumah? Apalagi dengan anak mereka El yang di dekapan nya. Bella takut Celin akan melakukan sesuatu yang membahayakan El. Karena menurut Bella, Celin orangnya nekat.
"Mommy! El di sekap nini lampir!" Pekik El.
"Tolongin El Mom! Nini Lampirnya jelek," ujar El.
"Diem kamu!" bentak Celin.
"Ngga bisa diem ni. Mulut El terlalu mahal untuk ngga ngomong. Ah, El tau! Pasti nini lagi syuting kan? Iya kan?" girang El.
Bella dan Leon menepuk jidatnya sendiri. Kenapa anaknya bisa-bisanya ngelwak saat sedang dalam bahaya. El memang berbeda.
"Saya bilang DIEM!" bentak Celin.
"Jangan bentak El, Lin!" Seru Bella tak terima. Enak saja anaknya dibentak seperti itu. Dia saja tidak pernah membentaknya.
Celin terkekeh sinis sambil menatap Bella tajam. "Lo liat, Gue bisa bebaskan? Gue ngga sebodoh itu Bella."
"Sialan lo Lin! Gue pastiin lo bakal nyesel seumur hidup!"
"Yayaya...terserah lo deh mau bilang apa. Tapi di kamus gue, gue ngga pernah ada kata nyesel." sinis Celin.
"Lo liat gue pegang apa? Kayaknya enak deh kalo pistol ini nembak anak lo. Terus anak lo mati nyusul oma sama opanya, gimana? Rencana gue bagus banget kan?" ujar Celin sambil memainkan pistol di tangan nya.
"Jika kamu berani menyakiti anak saya seinci pun, saya tidak akan segan-segan memberi balasan yang akan kamu ingat hingga di neraka!" seru Leon.
"Aku ngga akan nyelakain El, asal pak Leon mau jadi suami aku?"
"Dalam mimpi pun saya tidak sudi menjadi suami kamu!" tegas Leon.
"Ciee pada rebutin El, jadi terhura. Eh, terharu maksudnya." Ujar El sambil terkekeh.
"Dasar bocah setan!" seru Celin kesal.
"Daddy! Nini lampirnya panggil El anak setan wah, Dad! Secara ngga langsung dia bilang Daddy setan dong!" El menggeleng tidak terima.
"Sialan!" umpat Celin.
Bella dan Leon terkekeh kecil. Ternyata sifat menyebalkan El di sini sangat membantu. Untung saja sifat itu kumat disaat seperti ini.
"Celin!"
Mereka bertiga kompak melihat kearah pintu. Disana bu Vina berdiri dengan nafas terengah.
"Kakak mohon Lin, sadar! Apa yang kamu lakukan udah di luar batas!" seru Bu Vina.
Leon dan Bella terkejut mendengar fakta terbaru ini. Bu Vina kakak Celin? Benar-benar tidak dapat di percaya.
"Lo kalo ngga mau dukung gue mending lo keluar aja deh. Muak gue liat lo!" seru Celin.
"An lo ngga inget Almarhum papa disana? Papa ngga akan suka liat lo kaya gini." ujar Vina memelas.
Leon menatap Bryan dan beberapa anak buahnya yang sudah siap untuk menembak Celin. Leon memberi kode untuk segera melumpuhkan Celin.
"Persetan sama semua itu! Papa udah mati ngga usah lo ungkit-ungkit itu sialan!"
Tepat setelah Celin menyelesaikan ucapan nya. Suara tembakan terdengar sangat nyaring.
"Celin!!" pekik Vina.
***
TbcDi gantung terosss
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Ellard ||Tamat
Ficção Adolescente(FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BEBERAPA PART DI PRIVAT) Budayakan Vote terlebih dahulu Nb ; Revisi setelah tamat🌺 Ini lah kisah seorang gadis bernama Aurellia Arabella atau yang kerap dipanggil Bella. putri bungsu dari keluarga yang terpandang di Indones...