(14) Pesta Grandma

78.1K 5.3K 69
                                    

Maaf kalo keliatan nya ngga genah. Soalnya ngejar waktu bentar lagi mau berangkat ke pondok💪💪 Staytune terus kalo ada notif dari baby Ellard.

Happy Reading gaes!!!!

"Lo sekarang matkul siapa?" tanya Dira saat mereka berpapasan di parkiran kampus.

"Dosen rese," jawab Bella malas. Tau kan siapa dosen rese yang di panggil Bella?

Dira mengangguk. "Enak dong ketemu mas calon suami," ledek Dira. Pasalnya dia sudah tau kejadian saat Dimas menghajar Leon. Jika saja Dira di situ pasti Dira akan memvidiokan lalu mengunggahnya di sosmed. Kapan lagi dia secara live melihat cogan di pukuli.

"Berisik!" ketus Bella.

Mood nya sedang buruk sekarang. Dia sedang malas melakukan apapun.

"Sensi amat buk! PMS yak?" tebak Dira.

Bella diam tak menjawab membuat Dira mendengus kasar.

"Tuh kan beneran PMS!" seru Dira.

"Hm! Dan sekarang lo diem!" sentak Bella.

"Pantes ngeselin," lirih Dira yang masih di dengar Bella.

"Siapa yang ngeselin?!" seru Bella lagi. Tau kan jika perempuan sedang PMS pasti sedang berada di mode singa.

"Gue yang ngeselin. Lo mah mana pernah ngeselin," ujar Dira setengah hati.

"Tu tau!"

Setelah mengatakan itu Bella berlalu dari hadapan Dira. Namun langkah kakinya terhenti saat melihat Leon bersama dengan salah satu dosen perempuan yang seumuran dengan nya.

"Leonjing!" umpat Bella pelan.

"Bau-bau nya ada yang cemburu nih," goda Dira sambil menaik turunkan alisnya.

"Diem lo Diranjing!"

"Astagfirulloh! Semua aja sama lo di anjing-anjingin tau kok lo yang paling suci!" ujar Dira dramatis.

"Alay!"

***

Sejak Leon di depan sana menerangkan matkul nya, Bella terus saja menatap Leon dengan aura permusuhan. Leon yang sesekali menatap ke arah Bella juga menyadari tatapan tajam perempuan itu. Apa dia mempunyai salah?

Sedangkan Bella, dia tidak tau kenapa dia harus marah saat melihat Leon berjalan berdampingan dengan dosen perempuan itu. Bella tidak tau untuk apa dia marah kan?

"Arabella bisa ikut saya keruangan. Ada yang perlu saya bicarakan dengan kamu." ujar Leon saat akan meninggalakan kelas.

Bella dengan langkah terpaksa mengikuti Leon di belakangnya. Mengabaikan fans Leon yang berada di kelasnya menatap iri.

Sesampainya di ruangan Leon, Bella dengan tampang watadosnya langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Leon tapi di batasi meja.

"Saya belum menyuruh kamu duduk," sarkas Leon.

Bella mendengus lalu menatap Leon angkuh. "Halah! Berisik deh pak! Ujung-ujungnya juga pasti bakal di suruh duduk. Hidup kok ribet amat!"

Leon menghela nafas pelan. "Terserah kamu. Stok kesabaran saya lama-lama menipis gara-gara kamu,"

"Bodo amat saya ngga peduli. To the point aja, ada apa bapak nyuruh saya kesini?"

Baby Ellard  ||Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang