Klarifikasi

40.6K 3.1K 82
                                    

Yeyey Update lagi!!!

Update karena vote hampir 100 dan hampir 50 koment.

Bisa yuk 100 vote + 50 komentar lagi. Gercep deh! Keramean kalian di lapak Author buat mood ku baik♥️🙈

Siap Ramein part ini???

Family time✨

_Happy Reading_

Leon menuruni tangga satu persatu. Laki-laki itu masih mengenakan baju tidur. Mumpung sekarang tidak pergi ke kantor dan juga masalah klarifikasi nanti diadakan jam sepuluh. Jadi masih ada waktu untuk berleha-leha.

Sedangkan di meja makan, El dan Bella sudah rapi dengan pakaian mereka. El menatap Daddynya sebentar lalu beralih menatap sang Mommy.

"Mom! Daddy belum mandi ya?" tanya Ellard sedikit berbisik padahal Leon yang mempunyai pendengaran tajam bisa mendengarnya.

"Belum El, kamu liat aja sendiri mukanya masih muka bantal,"

Ellard mengangguk. "Iya sih Mom, pantes."

Bella mengerinyit heran menatap sang putra. "Pantes kenapa?"

"Pantes kaya gembel," ujar El dengan tampang watadosnya.

Leon hanya mendengus. Tingkah anaknya lama-kelamaan semakin minim akhlak.

"Awas kamu El!" desis Leon sambil berjalan mendekati El.

"Jangan mendekat!" seru El sambil menatap tajam sang Daddy.

Tudak mengidahkan sang putra Leon malah semakin mendekat. Jail mode on.

"El udah minum udah mandi!" seru El lagi lalu melompat dari duduknya.

"Aaa Mommy ada gembel!" pekik El.

"Awas kamu El, Daddy kejar!" seru Leon membuat El kelimpungan berusaha lari dari kejaran sang Daddy.

"HUWAAA! MOMMY, EL DI KEJAR GEMBEL!"

Bella terkekeh melihat adegan Leon dari El yang sedang kejar-kejaran. Dia bahagia keluarganya bisa seharmonis ini. Bella tau, dibalik sifat dingin Leon terdapat kasih sayang yang besae untuk El.

***

"Kira-kira kenapa kita semua nanti disuruh ke aula?" tanya Dira sambil menopang dagu dengan satu tangan.

"Mau ngasih THR kali," balas Celin.

"Dasar pinter! Idul fitrinya juga udah kelewatan!" dengus Dira.

"Lo tau ngga Bel?" kini Dira beralih menatap Bella.

"Mana saya tau saya kan Bella," balas Bella acuh. Dia masih mewanti-wanti perkataan Leon tadi malam. Siapa yang tau ada musuh dibalik selimut walau daritadi tidak ada tingkah yang mencurigakan dari kedua sahabatnya.

"Anjir malah ngereceh! Gue serius ngab!"

"Sorry, gue ngga bisa serius sama lo. Mau gue kemanain suami gue." balas Bella sambil terkekeh pelan.

"Yang udah taken beda," timpal Celin.

"Najis!"

"PANGGILAN UNTUK SAUDARI AURELLIA ARABELLA AGAR SEGERA KERUANG DEKAN!"

Suara dari lospeker yang tersambung di seluruh penjuru fakultas bisnis berbunyi dengan nyaring.

"Ngapain Bel?"

Bella mengedikan bahunya pura-pura tak tau. "Gue keruang dekan dulu. Bye!"

Sesampainya diruang dekan disana sudah ada pak Adam dan juga Leon suaminya. Beberapa dosen juga disana.

"Bel apa benar kamu istri pak Leon?" tanya pak Adam.

"Iya pak,"

Pak Adam mengangguk. "Baik jika begitu kita ke aula dan membuat klarifikasi atas tuduhan yang menyerang Bella."

Bella mendongak saat Leon menggenggam tangannya. "Rileks sayang,"

Bella tersenyum lalu balas menggenggan tangan Leon lebih erat.

Sesampainya di aula sudah banyak anak yang berkumpul. Mereka heran, tumben sekali mereka harus berkumpul di aula. Mereka semakin kaget saat melihat Bella dan dosen idola mereka berjalan berdampingan. Jangan lupakan tautan tangan mereka.

"Selamat pagi menjelang siang anak-anak. Pasti kalian terheran-heran kenapa kalian semua kita kumpulkan di aula kan? Melihat berita yang sempat viral di kampus kita, yang merendahkan nama baik salah satu mahasiswi bernama Arabella kini akan ada klarifikasi dari mereka yang tertuduh." ujar Pak Adam.

"Pansos dasar!"

"Kecentilan banget si!"

"Mentang-mentang orang kaya kek gitu. Sok belagu!"

"Diam!" bentak Leon. Enak saja ada yang mengatai istrinya yang tidak-tidak.

Bella menggeleng takjub. Selain menyebalkan ternyata suaminya ini bisa tegas juga. Jadi makin sayang. Eh!

"Disini saya Leon Xander William ingin mengatakan jika Arabella adalah istri sah saya. Tentang rumor kemarin itu semua tidaklah benar. Wajar kan jika seorang suami mengantarkan istrinya ke kampus? Jika kalian hendak memprotes berarti kalian siap di keluarkan dari kampus ini. Dan jangan harap hidup kalian akan baik-baik aja kedepan nya. Apalagi saat saya mendengar ada yang membully istri saya. Sekian terimakasih." ujar Leon.

Bella hanya mampu menunduk. Dia tidak berani melihat reaksi orang-orang yang berada di aula.

"Ayo sayang kita pergi!" Ajak Leon sambil menggenggam tangan Bella keluar dari aula yang terasa sangat pengap.

"Udah lega kan?" tanya Leon.

"Udah."

Leon mengecup sekilas kening Bella sekilas sebelum dia dan Bella berlalu menuju parkiran.

Ditempat lain, Celin menatap geram kepergian Bella dan juga Leon. Dia benar-benar marah sekarang. Senyum licik terpampang di wajahnya.

"Liat aja kejutan gue selanjutnya, bitch!"

***
Tbc

Menurut kalian gimana kalau pemain disini dibuat ig masing-masing? Kira-kira pada setuju ngga nih?

Yang setuju koment ya!

Mutulan ig yu..
Minta Follback DM aja♥️

Baby Ellard  ||Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang