(1) pregnant?

198K 9.1K 196
                                    

Budayakan Vote + Komment ya Bund

Happy reading✨

Bella membekap mulutnya tak percaya. Ia memegang benda tipis yang mampu meruntuhkan pertahanannya saat ini. Dua garis merah. Air mata perlahan membasahi pipinya yang mulus.

"Hiks...Hiks..."

Hanya isakan yang keluar dari bibir Bella. Ia tidak tau harus bahagia atau sedih. Di dalam perutnya kini ada sosok yang menampung hidup disana.

Flasback.....

Malam itu adalah malam kelulusan di SMA Galaksi. Tempat di mana Bella menimba ilmu selama tiga tahun. Malam itu ia akan mengantarkan Dira untuk pulang ke apartemennya.

"Mau mampir ngga Bell?"

Bella menimbang-nimbang. Lagi pula ia merasakan ingin buang air kecil. Bella mengangguk mengiyakan lalu mengikuti Dira.

"Makasih Dir, gue langsung pulang ya." ujar Bella setelah buang air kecil.

Bella melangkah di lorong apartemen yang sepi. Mengingat ini sudah pukul 12 malam, jadi tak heran jika suasana lorong apartemen begitu sepi.

Bella mengerinyit saat dari arah berlawanan. Ia melihat sosok laki-laki yang seperti sedang mabuk berjalan gontai dan sesekali terjatuh.

"Mas ngga papa?" tanya Bella sambil membantu laki-laki itu berdiri.

Laki-laki itu mendongak dan netranya memandang Bella lekat.

"Mas?" Bella melambaikan tangannya di depan laki-laki itu.

Tanpa aba-aba, laki-laki itu menarik tangan Bella dan membawanya kearah sebuah pintu apartemen.

"Mas jangan kurang ajar ya!!" sentak Bella keras. Dia terus meronta untuk dilepaskan.

Laki-laki itu tak menggubris ucapan Bella. Saat sampai dikamar yang di huni laki-laki itu dia menghempas tubuh Bella kearah ranjang dan terjadilah malam yang tak pernah Bella inginkan selama ini.

Saat bangun-bangun, Bella hanya mampu menangis meratapi nasibnya. Semua mimpi dan planning yang sudah ia susun harus hancur karna kesalahan satu malam.

Bella memunguti pakaian nya dan segera memakainya. Dalam hati ia terus memaki laki-laki brengsek yang telah merebut kehormatan nya secara paksa.

Dengan langkah tertatih Bella meninggalkan kamar yang menjadi saksi bisu kehancuran Aurellia Arabella.

Flasback Off

"Kamu sehat-sehat baby. Mommy akan pertahanin kamu sampai kamu lahir," lirih Bella. Ia sudah membuat keputusan, dia akan menjaga bayi dalam kandungannya. Dia tidak ingin membuat dosa dengan membunuh bayi yang bahkan tidak berdosa ini.

"Sayang kamu kenapa nangis?"

Deg!

Jantung Bella rasanya ingin keluar dari sarangnya. Ia dengan segera menyembunyikan tespek di belakang tubuhnya. Hatinya bimbang harus memberitahu sang mama atau tidak.

"Ma...ma,"

Diana, mama Bella mendekat lalu mengusap kepala Bella sayang. Apa iya dia harus memberitahukan ini pada sang mama.

"Ma maafin Bella hiks.." Bella menangis terisak. Dia saja tidak mampu melihat wajah sang mama.

"Loh? Maaf buat apa? Kamu kan ngga ngelakuin kesalahan sayang." ujar Diana penuh keibuan. Diana segera membawa Bella kepelukannya.

"Hiks..Bell..Bella..hiks..hamil."

Tiga kata itu akhirnya mampu keluar dari bibir Bella. Diana sontak melepas pelukannya.

Baby Ellard  ||Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang