6) Tidak mau

8K 1K 9
                                    

Aku dan Pangeran pertama, sudah berpisah. Aku kini berada di ruang utama istana, alias ruang singgasana. Di ruang utama ini, terdapat berbagai lukisan para penerus tahta kerajaan ini, kerajaan Celestial, memiliki arti bintang-bintang di surga.

Keluarga Devon selaku keluarga kekaisaran Celestial memiliki dua putra. Yakni Pangeran pertama bernama Farzan Gentari Devon, dan Pangeran kedua bernama Farel Darpa Devon.

Keluarga mereka harmonis, dengan anggota berhati dingin. Merangkul satu sama lain saat damai, serta menyerang satu sama lain saat berkonflik. Sayangnya, sang kepala serta wakil kepala keluarga meninggalkan cerita lebih cepat dari perkiraan.

Kedua pasangan Devon pergi, meninggalkan cerita. Tepat saat perang melawan rakyat yang ingin membubarkan organisasi yang membantai koruptor. Benar, akan tidak masuk akal jika Raja dan Ratu Celestial gugur saat melawan rakyat. Namun, rakyat diam-diam meminta bantuan pada tentara militer kerajaan. Dengan imbalan akan senantiasa membela tentara militer, juga saling membantu melawan keluarga kekaisaran.

Singkat cerita, Pangeran pertama yang memimpin kerajaan. Tidak langsung naik tahta, dikarenakan umur yang tak mencukupi. Tahta kosong, membuat orang-orang yang memiliki darah Devon berebutan untuk menduduki tahta. Namun dengan segenap jiwa, dua Kakak-beradik saling menjaga satu sama lain, membuat pertahanan yang kuat, sulit untuk dihancurkan.

Farzan Gentari Devon, dipanggil Farzan. Memiliki watak cerewet namun kaku. Cerewet saat membahas kerajaan serta hal yang membuatnya naik darah, kaku saat bertemu dengan lawan jenis. Sedikit lebih waras daripada Pangeran kodok, alias Pangeran Farel.

"Kisah mereka, keren,"

"Siapa yang keren?"

"MAMAAA," Teriakku terlampau terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba. Sebenarnya, aku bisa saja bersikap santai. Namun, orang yang melemparkanku pertanyaan berada tepat di belakangku!

Aku membalikkan badan, menatap sosok yang membuatku terkejut. Sosok itu -Pangeran Farel, tersenyum sok manis ke arahku. Secara spontan aku berdecih.

"Jadi? Mama mu keren?" Tanya nya yang lebih seperti ejekan.

"Diam," Kataku kesal. Pangeran Farel terlihat tertawa, hanya tawa kecil.

"Ternyata kau penasaran juga ya tentang orang-orang kerajaan," Ujar Pangeran Farel dengan tatapan mengarah pada lukisan-lukisan orang-orang yang sudah menuliskan nama mereka sendiri pada sejarah Celestial.

"Sok tau," Cibirku.

"Ayolah, bisakah kau bersikap lembut padaku? Hanya perasaanku saja atau memang kau lebih seperti preman?" Tanya nya yang sebenarnya benar adanya.

"Perasaanmu saja," Jawabku.

"Mungkin. Maka dari itu, bisakah kau bersikap lembut padaku?" Tanya nya, terdengar seperti permohonan.

"Aku bukan jin pengabul permintaan," Kataku.

"Lantas?" Tanya nya.

"Aku tidak mau," Jawabku, lalu meninggalkan Pangeran Farel sendirian.

"Aku tidak mau," Jawabku, lalu meninggalkan Pangeran Farel sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Protagonist? Ewh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang